Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

`Paku Bumi,` Cara Jitu Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan

Tenaga ahli bergegas melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. WOF bekerja dalam tim yang beranggotakan 65 orang. ANTARA/Nova Wahyudi
Tenaga ahli bergegas melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. WOF bekerja dalam tim yang beranggotakan 65 orang. ANTARA/Nova Wahyudi

24 November 2015 00:00 WIB

Seorang tenaga ahli membersihkan diri sebelum melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dalam metode paku bumi pipa dimasukkan ke tanah lalu dimasukan air, tak berapa lama bunyi keluar dari tanah tanda uap air muncul. Jika suhu sudah turun menjadi 50 derajat, artinya kebakaran di bawah tanah sudah padam. ANTARA/Nova Wahyudi
Seorang tenaga ahli membersihkan diri sebelum melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dalam metode paku bumi pipa dimasukkan ke tanah lalu dimasukan air, tak berapa lama bunyi keluar dari tanah tanda uap air muncul. Jika suhu sudah turun menjadi 50 derajat, artinya kebakaran di bawah tanah sudah padam. ANTARA/Nova Wahyudi

24 November 2015 00:00 WIB

Tenaga ahli bergegas melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Lokasi yang dipilih dalam metode paku bumi rata-rata bersuhu 120 derajat celcius hingga 240 derajat, kemudian dipilih lokasi bersuhu 180 derajat untuk persentase. ANTARA/Nova Wahyudi
Tenaga ahli bergegas melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Lokasi yang dipilih dalam metode paku bumi rata-rata bersuhu 120 derajat celcius hingga 240 derajat, kemudian dipilih lokasi bersuhu 180 derajat untuk persentase. ANTARA/Nova Wahyudi

24 November 2015 00:00 WIB

Selang air yang digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Awalnya, tenaga ahli ini memilih lokasi yang akan diinjeksi menggunakan kamera geothermal untuk mendapatkan data kondisi suhu. ANTARA/Nova Wahyudi
Selang air yang digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Awalnya, tenaga ahli ini memilih lokasi yang akan diinjeksi menggunakan kamera geothermal untuk mendapatkan data kondisi suhu. ANTARA/Nova Wahyudi

24 November 2015 00:00 WIB

Tenaga ahli berlari di tengah guyuran hujan saat melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Metode Paku Bumi dilakukan dengan menggunakan pipa sepanjang 1,5 meter berdiameter sekitar 15 cm yang mengalirkan air ke dalam tanah. Air tersebut sudah dicampur dengan cairan kimia sehingga sangat efektif memadamkan bara api di lahan gambut. ANTARA/Nova Wahyudi
Tenaga ahli berlari di tengah guyuran hujan saat melakukan pemadaman di daerah Lebong Hitam, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Metode Paku Bumi dilakukan dengan menggunakan pipa sepanjang 1,5 meter berdiameter sekitar 15 cm yang mengalirkan air ke dalam tanah. Air tersebut sudah dicampur dengan cairan kimia sehingga sangat efektif memadamkan bara api di lahan gambut. ANTARA/Nova Wahyudi

24 November 2015 00:00 WIB

Tenaga ahli melakukan pemadaman dengan metode paku bumi di Sungai Macan, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Tenaga ahli tersebut berasal dari perusahaan Working On Fire (WOF) yang didatangkan dari Afrika Selatan. ANTARA/Nova Wahyudi
Tenaga ahli melakukan pemadaman dengan metode paku bumi di Sungai Macan, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Tenaga ahli tersebut berasal dari perusahaan Working On Fire (WOF) yang didatangkan dari Afrika Selatan. ANTARA/Nova Wahyudi

24 November 2015 00:00 WIB