Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sahang Pedas di Tapal Batas

Pelaku usaha memperlihatkan beragam jenis lada di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 9 Desember 2015. Para petani meyakini lada atau yang dalam bahasa Melayu disebut `sahang` itu kelak akan mampu memperbaiki taraf hidup masyarakat Entikong. ANTARA/Ismar Patrizki
Pelaku usaha memperlihatkan beragam jenis lada di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 9 Desember 2015. Para petani meyakini lada atau yang dalam bahasa Melayu disebut `sahang` itu kelak akan mampu memperbaiki taraf hidup masyarakat Entikong. ANTARA/Ismar Patrizki

14 Desember 2015 00:00 WIB

Warga mempersiapkan lada hasil panen untuk diolah di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 9 Desember 2015. Tidak hanya masalah pemasaran, keterbatasan pasokan bibit dan pupuk berkualitas serta penanganan pascapanen juga menjadi kendala bagi para petani lada di Entikong. ANTARA/Ismar Patrizki
Warga mempersiapkan lada hasil panen untuk diolah di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 9 Desember 2015. Tidak hanya masalah pemasaran, keterbatasan pasokan bibit dan pupuk berkualitas serta penanganan pascapanen juga menjadi kendala bagi para petani lada di Entikong. ANTARA/Ismar Patrizki

14 Desember 2015 00:00 WIB

Warga menjemur buah lada di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 9 Desember 2015. Sejumlah petani memasarkan lada mereka ke negeri jiran. Di Malaysia, lada putih kualitas terbaik dihargai RM 70 atau senilai Rp 224 ribu per kilogram, sedangkan di pasar lokal hanya dihargai Rp 160 ribu hingga Rp 175 ribu per kilogram untuk kualitas yang sama. ANTARA/Ismar Patrizki
Warga menjemur buah lada di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 9 Desember 2015. Sejumlah petani memasarkan lada mereka ke negeri jiran. Di Malaysia, lada putih kualitas terbaik dihargai RM 70 atau senilai Rp 224 ribu per kilogram, sedangkan di pasar lokal hanya dihargai Rp 160 ribu hingga Rp 175 ribu per kilogram untuk kualitas yang sama. ANTARA/Ismar Patrizki

14 Desember 2015 00:00 WIB

Petani memeriksa buah lada di salah satu perkebunan di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 6 Desember 2015. Hasil bumi lada Entikong banyak diminati para pengusaha Malaysia dan mereka berani memberi penawaran harga lebih tinggi dari pada pengusaha lokal. ANTARA/Ismar Patrizki
Petani memeriksa buah lada di salah satu perkebunan di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 6 Desember 2015. Hasil bumi lada Entikong banyak diminati para pengusaha Malaysia dan mereka berani memberi penawaran harga lebih tinggi dari pada pengusaha lokal. ANTARA/Ismar Patrizki

14 Desember 2015 00:00 WIB

Petani merawat tanaman lada di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 3 Desember 2015. Sekitar 30-40 ton lada dihasilkan dari wilayah Entikong setiap bulannya. ANTARA/Ismar Patrizki
Petani merawat tanaman lada di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 3 Desember 2015. Sekitar 30-40 ton lada dihasilkan dari wilayah Entikong setiap bulannya. ANTARA/Ismar Patrizki

14 Desember 2015 00:00 WIB

Lada dijemur warga di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 3 Desember 2015. Di Entikong para warga menyandarkan hidup mereka dari perkebunan lada. ANTARA/Ismar Patrizki
Lada dijemur warga di Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 3 Desember 2015. Di Entikong para warga menyandarkan hidup mereka dari perkebunan lada. ANTARA/Ismar Patrizki

14 Desember 2015 00:00 WIB