Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Kutuk Serangan Seksual Massal Saat Perayaan Tahun Baru di Jerman

Warga melintas di lokasi kejadian penyerangan terhadap puluhan wanita saat perayaan Tahun Baru di depan stasiun kereta api Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Serangan serupa juga terjadi pada skala yang lebih kecil di Hamburg dan Stuttgart. REUTERS/Wolfgang Rattay
Warga melintas di lokasi kejadian penyerangan terhadap puluhan wanita saat perayaan Tahun Baru di depan stasiun kereta api Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Serangan serupa juga terjadi pada skala yang lebih kecil di Hamburg dan Stuttgart. REUTERS/Wolfgang Rattay

6 Januari 2016 00:00 WIB

Rambu peringatan bahaya pencopet terpasang di luar stasiun kereta api dan di depan Gereja Katedral Cologne di Jerman, 6 Januari 2016. Kanselir Jerman, Angela Merkel mengutuk gelombang kekerasan seksual terhadap perempuan selama perayaan Tahun Baru di Cologne dan menyebutnya sebagai hal yang menjijikan. REUTERS/Wolfgang Rattay
Rambu peringatan bahaya pencopet terpasang di luar stasiun kereta api dan di depan Gereja Katedral Cologne di Jerman, 6 Januari 2016. Kanselir Jerman, Angela Merkel mengutuk gelombang kekerasan seksual terhadap perempuan selama perayaan Tahun Baru di Cologne dan menyebutnya sebagai hal yang menjijikan. REUTERS/Wolfgang Rattay

6 Januari 2016 00:00 WIB

Sejumlah perempuan meneriakkan slogan bernada protes menentang kekerasan seksual di stasiun kereta api Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Kepala polisi kota Cologne mengatakan penyerangnya memiliki ciri-ciri berparas Arab atau Afrika utara. REUTERS/Wolfgang Rattay
Sejumlah perempuan meneriakkan slogan bernada protes menentang kekerasan seksual di stasiun kereta api Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Kepala polisi kota Cologne mengatakan penyerangnya memiliki ciri-ciri berparas Arab atau Afrika utara. REUTERS/Wolfgang Rattay

6 Januari 2016 00:00 WIB

Sejumlah perempuan meneriakkan slogan bernada protes menentang kekerasan seksual di stasiun kereta api Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. 90 perempuan dilaporkan mengalami serangan seksual dan perampokan yang dilakukan para pria di dekat Gereja Katedral Cologne saat malam Tahun Baru. REUTERS/Wolfgang Rattay
Sejumlah perempuan meneriakkan slogan bernada protes menentang kekerasan seksual di stasiun kereta api Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. 90 perempuan dilaporkan mengalami serangan seksual dan perampokan yang dilakukan para pria di dekat Gereja Katedral Cologne saat malam Tahun Baru. REUTERS/Wolfgang Rattay

6 Januari 2016 00:00 WIB

Sejumlah perempuan membawa poster bertuliskan tuntutan agar Kanselir Jerman, Angela Merkel menindak pelaku kekerasan seksual di Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Satu orang diperkosa dan sejumlah lainnya dilecehkan oleh para pelaku. REUTERS/Wolfgang Rattay
Sejumlah perempuan membawa poster bertuliskan tuntutan agar Kanselir Jerman, Angela Merkel menindak pelaku kekerasan seksual di Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Satu orang diperkosa dan sejumlah lainnya dilecehkan oleh para pelaku. REUTERS/Wolfgang Rattay

6 Januari 2016 00:00 WIB

Sejumlah perempuan membawa poster bertuliskan tuntutan agar Kanselir Jerman, Angela Merkel menindak pelaku kekerasan seksual di Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Sekitar 1.000 pria muda mabuk terbagi menjadi beberapa kelompok terlibat dalam penyerangan terhadap puluhan perempuan saat perayaan Tahun Baru 2016 di Cologne. REUTERS/Wolfgang Rattay
Sejumlah perempuan membawa poster bertuliskan tuntutan agar Kanselir Jerman, Angela Merkel menindak pelaku kekerasan seksual di Cologne, Jerman, 6 Januari 2016. Sekitar 1.000 pria muda mabuk terbagi menjadi beberapa kelompok terlibat dalam penyerangan terhadap puluhan perempuan saat perayaan Tahun Baru 2016 di Cologne. REUTERS/Wolfgang Rattay

6 Januari 2016 00:00 WIB