Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menanti Proyek MRT, Solusi Kemacetan Ibu Kota

Pekerja melakukan perawatan segment tunnel (ruas terowongan) Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Proyek MRT diyakini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemacetan Ibu kota. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja melakukan perawatan segment tunnel (ruas terowongan) Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Proyek MRT diyakini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemacetan Ibu kota. ANTARA/Sigid Kurniawan

7 Januari 2016 00:00 WIB

Pekerja memeriksa bor Antareja I yang digunakan untuk mengebor terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Bor Antareja memiliki diameter 6,7 meter dan total panjang 43 meter. Bobot keseluruhan mesin ini mencapai 323 ton. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja memeriksa bor Antareja I yang digunakan untuk mengebor terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Bor Antareja memiliki diameter 6,7 meter dan total panjang 43 meter. Bobot keseluruhan mesin ini mencapai 323 ton. ANTARA/Sigid Kurniawan

7 Januari 2016 00:00 WIB

Pekerja beraktivitas saat berlangsung pengerjaan konstruksi terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Pengerjaan terowongan MRT menggunakan mensin bor berteknologi Earth Pressure Balance yang diproduksi perusahaan Jepang, Japan Tunnel Systems Corporation. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja beraktivitas saat berlangsung pengerjaan konstruksi terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Pengerjaan terowongan MRT menggunakan mensin bor berteknologi Earth Pressure Balance yang diproduksi perusahaan Jepang, Japan Tunnel Systems Corporation. ANTARA/Sigid Kurniawan

7 Januari 2016 00:00 WIB

Pekerja menyusuri terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Setiap stasiun MRT diklaim dapat melayani penumpang sekitar 237-300 ribu per hari. Bahkan, bila telah berjalan normal, tiap stasiun dapat melayani sekitar 600 ribu penumpang. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja menyusuri terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Setiap stasiun MRT diklaim dapat melayani penumpang sekitar 237-300 ribu per hari. Bahkan, bila telah berjalan normal, tiap stasiun dapat melayani sekitar 600 ribu penumpang. ANTARA/Sigid Kurniawan

7 Januari 2016 00:00 WIB

Pekerja memeriksa bor Antareja I yang digunakan untuk mengebor terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Hingga kini pengeboran untuk bor Antarareja I telah mencapai 327 meter atau tepat berada di Stasiun Senayan yang terletak di depan pusat perbelanjaan Ratu Plaza Jakarta Pusat, sementara Antareja II telah mencapai 277 meter menuju Stasiun Senayan dari Bundaran Senayan. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja memeriksa bor Antareja I yang digunakan untuk mengebor terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Senayan, Jakarta, 7 Januari 2016. Hingga kini pengeboran untuk bor Antarareja I telah mencapai 327 meter atau tepat berada di Stasiun Senayan yang terletak di depan pusat perbelanjaan Ratu Plaza Jakarta Pusat, sementara Antareja II telah mencapai 277 meter menuju Stasiun Senayan dari Bundaran Senayan. ANTARA/Sigid Kurniawan

7 Januari 2016 00:00 WIB