Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembangunan di Kepulauan Spratly yang Menjadi Sengketa

Foto satelit yang diambil, pada 8 Januari 2016, ini memperlihatkan tanggul dan dermaga yang telah selesai dibangun di Pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan.  Tiongkok terus membangun infrastruktur di pulau yang masih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Foto satelit yang diambil, pada 8 Januari 2016, ini memperlihatkan tanggul dan dermaga yang telah selesai dibangun di Pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. Tiongkok terus membangun infrastruktur di pulau yang masih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

16 Januari 2016 00:00 WIB

Foto satelit bagian tengah landasan di pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan, 8 Januari 2016. Tiongkok membangun pangkalan militer di kepulaun yang measih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Foto satelit bagian tengah landasan di pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan, 8 Januari 2016. Tiongkok membangun pangkalan militer di kepulaun yang measih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

16 Januari 2016 00:00 WIB

Pulau Mischief Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan, dilihat dari udara, 8 Januari 2016. Foto satelit ini memperlihatkan pembangunan tanggul di sisi utara dan dermaga yang telah selesai dibangun. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Pulau Mischief Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan, dilihat dari udara, 8 Januari 2016. Foto satelit ini memperlihatkan pembangunan tanggul di sisi utara dan dermaga yang telah selesai dibangun. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

16 Januari 2016 00:00 WIB

Pembangunan bagian Barat Laut pulau Mischief Reef, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, dilihat dari udara, 8 Januari 2016. Terlihat tanggul sepanjang 1.900 kaki atau sekitar 589 m, bangunan-bangunan baru, dan dermaga yang telah dan sedang dibangun pemerintah Tiongkok. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Pembangunan bagian Barat Laut pulau Mischief Reef, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, dilihat dari udara, 8 Januari 2016. Terlihat tanggul sepanjang 1.900 kaki atau sekitar 589 m, bangunan-bangunan baru, dan dermaga yang telah dan sedang dibangun pemerintah Tiongkok. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

16 Januari 2016 00:00 WIB

Sebuah menara berbentuk oktagonal atau segi delapan sedang dibangun di Pulau Subi Reff, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, 8 Januari 2016. Tiongkok mempercepat pembangunan di pulau yang menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Sebuah menara berbentuk oktagonal atau segi delapan sedang dibangun di Pulau Subi Reff, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, 8 Januari 2016. Tiongkok mempercepat pembangunan di pulau yang menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

16 Januari 2016 00:00 WIB

oto satelit yang dirilis pada 15 Januari 2016 ini memperlihatkan bagian ujung landasan di Pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Foto ini dibuat pada 8 Januari 2016. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
oto satelit yang dirilis pada 15 Januari 2016 ini memperlihatkan bagian ujung landasan di Pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Foto ini dibuat pada 8 Januari 2016. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

16 Januari 2016 00:00 WIB