Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Tolak Kewenangan BIN Lakukan Penangkapan

Mahasiswa terlibat kericuhan dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai kericuhan saat polisi berusaha memadamkan ban bekas yang dibakar mahasiswa. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mahasiswa terlibat kericuhan dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai kericuhan saat polisi berusaha memadamkan ban bekas yang dibakar mahasiswa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

28 Januari 2016 00:00 WIB

Mahasiswa berusaha merobohkan pagar saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka mengkhawatirkan apabila BIN diberikan kewenangan menangkap maka akan mengembalikan seperti era orde baru. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mahasiswa berusaha merobohkan pagar saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka mengkhawatirkan apabila BIN diberikan kewenangan menangkap maka akan mengembalikan seperti era orde baru. TEMPO/Dhemas Reviyanto

28 Januari 2016 00:00 WIB

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka menentang rencana pemerintah dan DPR RI untuk menghidupkan kembali peran militerisme dan kewenangan intelijen melakukan penangkapan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka menentang rencana pemerintah dan DPR RI untuk menghidupkan kembali peran militerisme dan kewenangan intelijen melakukan penangkapan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

28 Januari 2016 00:00 WIB

Polisi memadamkan aksi bakar ban yang dilakukan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai kericuhan saat polisi berusaha memadamkan ban bekas yang dibakar mahasiswa. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Polisi memadamkan aksi bakar ban yang dilakukan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai kericuhan saat polisi berusaha memadamkan ban bekas yang dibakar mahasiswa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

28 Januari 2016 00:00 WIB

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi melakukan aksi bakar ban saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka mengkhawatirkan apabila BIN diberikan kewenangan menangkap maka akan mengembalikan seperti era orde baru. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi melakukan aksi bakar ban saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka mengkhawatirkan apabila BIN diberikan kewenangan menangkap maka akan mengembalikan seperti era orde baru. TEMPO/Dhemas Reviyanto

28 Januari 2016 00:00 WIB

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka menentang rencana pemerintah dan DPR RI untuk menghidupkan kembali peran militerisme dan kewenangan intelijen melakukan penangkapan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rayat, Jakarta, 28 Januari 2016. Mereka menentang rencana pemerintah dan DPR RI untuk menghidupkan kembali peran militerisme dan kewenangan intelijen melakukan penangkapan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

28 Januari 2016 00:00 WIB