Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Neymar Berikan Kesaksian pada Dugaan Penyimpangan Transfernya

Penyerang Barcelona, Neymar meninggalkan di pengadilan usai memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016.  REUTERS/Sergio Perez
Penyerang Barcelona, Neymar meninggalkan di pengadilan usai memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. REUTERS/Sergio Perez

3 Februari 2016 00:00 WIB

Penyerang Barcelona, Neymar bersama ayahnya dan kuasa hukumnya saat tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. AP/Francisco Seco
Penyerang Barcelona, Neymar bersama ayahnya dan kuasa hukumnya saat tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. AP/Francisco Seco

3 Februari 2016 00:00 WIB

Penyerang Barcelona, Neymar tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Presiden Barcelona saat Josep Bartomeu dan pendahulunya Sandro Rosell juga membantah melakukan kesalahan pada transfer Neymar. AP/Francisco Seco
Penyerang Barcelona, Neymar tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Presiden Barcelona saat Josep Bartomeu dan pendahulunya Sandro Rosell juga membantah melakukan kesalahan pada transfer Neymar. AP/Francisco Seco

3 Februari 2016 00:00 WIB

Penyerang Barcelona, Neymar bersama ayahnya Neymar da Silva Santos saat tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Dirahasiakannya jumlah transfer Neymar dari Santos pada 2013 lalu, diduga adanya pemotongan terhadap konpensasi yang diterima oleh DIS. REUTERS/Sergio Perez
Penyerang Barcelona, Neymar bersama ayahnya Neymar da Silva Santos saat tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Dirahasiakannya jumlah transfer Neymar dari Santos pada 2013 lalu, diduga adanya pemotongan terhadap konpensasi yang diterima oleh DIS. REUTERS/Sergio Perez

3 Februari 2016 00:00 WIB

Penyerang Barcelona, Neymar memainkan ponselnya saat tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Kelompok investasi DIS seharusnya mendapatkan 40 persen dari nilai transfer Neymar, tapi hanya menerima kompensasi lebih kecil daripada seharusnya. REUTERS/Sergio Perez
Penyerang Barcelona, Neymar memainkan ponselnya saat tiba di pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Kelompok investasi DIS seharusnya mendapatkan 40 persen dari nilai transfer Neymar, tapi hanya menerima kompensasi lebih kecil daripada seharusnya. REUTERS/Sergio Perez

3 Februari 2016 00:00 WIB

Penyerang Barcelona, Neymar meninggalkan pengadilan setelah memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Pengadilan melihat adanya penyimpangan terhadap transfer Neymar pada 2013, yang diduga adanya pemotongan jumlah transfer. AP/Francisco Seco
Penyerang Barcelona, Neymar meninggalkan pengadilan setelah memberikan kesaksian terhadap dugaan penyimpangan terkait transfernya ke Barcelona di Madrid, 2 Februari 2016. Pengadilan melihat adanya penyimpangan terhadap transfer Neymar pada 2013, yang diduga adanya pemotongan jumlah transfer. AP/Francisco Seco

3 Februari 2016 00:00 WIB