Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Aksi Fitri "Spider Kid" yang Diduga Tewas Tertabrak Kereta

Polisi mengevakuasi Fitri Aulia dari menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Polisi mengatakan ketika memanjat menara Sutet Fitria sering mengancam menolak turun jika tidak diberi uang. TEMPO/Subekti
Polisi mengevakuasi Fitri Aulia dari menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Polisi mengatakan ketika memanjat menara Sutet Fitria sering mengancam menolak turun jika tidak diberi uang. TEMPO/Subekti

4 Februari 2016 00:00 WIB

Warga dan anggota Polisi mengevakuasi Fitri dari atas menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Polisi mengatakan sebelum tewas tertabrak kereta di stasiun Pondok Ranji, Fitri memanjati sejumlah menara di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. TEMPO/Subekti
Warga dan anggota Polisi mengevakuasi Fitri dari atas menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Polisi mengatakan sebelum tewas tertabrak kereta di stasiun Pondok Ranji, Fitri memanjati sejumlah menara di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. TEMPO/Subekti

4 Februari 2016 00:00 WIB

Fitri Aulia bermain di menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Keluarga Pipit menolak dilakukan otopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian bocah itu. Sehingga, keluarga langsung memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum dekat rumahnya di Pondok Ranji. TEMPO/Subekti
Fitri Aulia bermain di menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Keluarga Pipit menolak dilakukan otopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian bocah itu. Sehingga, keluarga langsung memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum dekat rumahnya di Pondok Ranji. TEMPO/Subekti

4 Februari 2016 00:00 WIB

Fitri Aulia memanjat menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Polisi mengatakan diduga tubuh Fitri tersenggol kereta, lalu jatuh dan akhirnya meninggal. TEMPO/Subekti
Fitri Aulia memanjat menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Polisi mengatakan diduga tubuh Fitri tersenggol kereta, lalu jatuh dan akhirnya meninggal. TEMPO/Subekti

4 Februari 2016 00:00 WIB

Fitri Aulia memanjat menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Pipit, sapaan bocah ini, meninggal Rabu petang kemarin, sekitar pukul 16.00. TEMPO/Subekti
Fitri Aulia memanjat menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) di Tanah Abang, Jakarta, 25 Oktober 2011. Pipit, sapaan bocah ini, meninggal Rabu petang kemarin, sekitar pukul 16.00. TEMPO/Subekti

4 Februari 2016 00:00 WIB

Fitri Aulia (14) yang dijuluki manusia laba-laba (Spider Kid) karena hobinya memanjat tower dan menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet). Fitri diduga tewas tersambar kereta di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. TEMPO/Subekti
Fitri Aulia (14) yang dijuluki manusia laba-laba (Spider Kid) karena hobinya memanjat tower dan menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet). Fitri diduga tewas tersambar kereta di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. TEMPO/Subekti

4 Februari 2016 00:00 WIB