Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Kaibon, Bukti Cinta Kasih Sultan Kepada Sang Bunda

Warga berfoto di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Warga berfoto di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

5 Februari 2016 00:00 WIB

Pelajar sekolah dasar mendengarkan petugas saat menceritakan sejarah di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon merupakan kompleks bangunan bekas kediaman raja Kesultanan Banten, Sultan Syafiudin (1809-1813). Tempo/Aditia Noviansyah
Pelajar sekolah dasar mendengarkan petugas saat menceritakan sejarah di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon merupakan kompleks bangunan bekas kediaman raja Kesultanan Banten, Sultan Syafiudin (1809-1813). Tempo/Aditia Noviansyah

5 Februari 2016 00:00 WIB

Warga melintasi pintu gerbang di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomer 139/M/1998. Tempo/ Aditia Noviansyah
Warga melintasi pintu gerbang di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomer 139/M/1998. Tempo/ Aditia Noviansyah

5 Februari 2016 00:00 WIB

Warga melintasi tembok di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton ini dibangun pada 1815, sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah, ibu dari Sultan Syafiudin. Tempo/ Aditia Noviansyah
Warga melintasi tembok di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton ini dibangun pada 1815, sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah, ibu dari Sultan Syafiudin. Tempo/ Aditia Noviansyah

5 Februari 2016 00:00 WIB

Warga melihat sisa reruntuhan bangunan di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan yang dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832. Tempo/ Aditia Noviansyah
Warga melihat sisa reruntuhan bangunan di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan yang dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832. Tempo/ Aditia Noviansyah

5 Februari 2016 00:00 WIB

Warga melihat tembok di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon yang dihancurkan oleh pemerintah Belanda, kini masih terlihat sisa gerbang dan pintu-pintu besar yang ada dalam kompleks istana. Tempo/ Aditia Noviansyah
Warga melihat tembok di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon yang dihancurkan oleh pemerintah Belanda, kini masih terlihat sisa gerbang dan pintu-pintu besar yang ada dalam kompleks istana. Tempo/ Aditia Noviansyah

5 Februari 2016 00:00 WIB