Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Pembuatan Cokelat Sambut Hari Valentine di Dapur Cokelat

Seorang pekerja menempelkan garnis di atas sebuah kue di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Menjelang hari Valentine, dalam sehari Dapur Cokelat dapat memproduksi 150 kue. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Seorang pekerja menempelkan garnis di atas sebuah kue di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Menjelang hari Valentine, dalam sehari Dapur Cokelat dapat memproduksi 150 kue. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

12 Februari 2016 00:00 WIB

Seorang pekerja menempelkan garnis pada kue coklat di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Sambut hari Valentine, Dapur Cokelat mengalami kenaikan tingkat produksi hingga 10% dalam memenuhi permintaan pasar. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Seorang pekerja menempelkan garnis pada kue coklat di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Sambut hari Valentine, Dapur Cokelat mengalami kenaikan tingkat produksi hingga 10% dalam memenuhi permintaan pasar. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

12 Februari 2016 00:00 WIB

Seorang pekerja sedang membuat adonan cokelat di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Keunikan dari Dapur Coklat bermula dari bahan baku coklat yang saat ini digunakan bukanlah coklat impor dari belgia seperti toko coklat lainnya, melainkan coklat yang berasal dari Indonesia bagian timur, yang mempunyai rasa coklat berbeda dari biasanya. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Seorang pekerja sedang membuat adonan cokelat di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Keunikan dari Dapur Coklat bermula dari bahan baku coklat yang saat ini digunakan bukanlah coklat impor dari belgia seperti toko coklat lainnya, melainkan coklat yang berasal dari Indonesia bagian timur, yang mempunyai rasa coklat berbeda dari biasanya. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

12 Februari 2016 00:00 WIB

Seorang pekerja saat menunjukan salah satu coklat valentine di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Tema valentine yang diusung Dapur Cokelat ialah pantai, dengan nuansa warna coklat berwarna pink dipadukan dengan warna biru. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Seorang pekerja saat menunjukan salah satu coklat valentine di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Tema valentine yang diusung Dapur Cokelat ialah pantai, dengan nuansa warna coklat berwarna pink dipadukan dengan warna biru. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

12 Februari 2016 00:00 WIB

Seorang pekerja saat memasang aksesoris untuk coklat yang akan dijual di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Dapur coklat dapat membuat kue dan cokelat sesuai yang pembeli inginkan yaitu spesial dekorasi karakter. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Seorang pekerja saat memasang aksesoris untuk coklat yang akan dijual di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Dapur coklat dapat membuat kue dan cokelat sesuai yang pembeli inginkan yaitu spesial dekorasi karakter. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

12 Februari 2016 00:00 WIB

Seorang pekerja sedang mengeringkan coklat yang sudah jadi agar colat tidak menjadi terlalu beku di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Cokelat dijadikan simbol kasih sayang, daya tarik, dan cinta dimana pada 1868, Richard Cadbury mengeluarkan cokelat Hari Valentine pertama,
Seorang pekerja sedang mengeringkan coklat yang sudah jadi agar colat tidak menjadi terlalu beku di Dapur Coklat, Kota Bogor, 12 Februari 2016. Cokelat dijadikan simbol kasih sayang, daya tarik, dan cinta dimana pada 1868, Richard Cadbury mengeluarkan cokelat Hari Valentine pertama, "Ada gagasan afrodisiak yang membuat cokelat sesuai untuk Hari Valentine," kata Alexandra Leaf, ahli kuliner sekaligus pendiri Chocolate Tours of New York City. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

12 Februari 2016 00:00 WIB