Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potrait Wajah Balita Pengidap Microcephaly Karena Virus Zika

Ianka Mikaelle Barbosa (18) menggendong putrinya Sophia (19 hari) di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Anaknya tersebut terlahir dengan kondisi Microcephaly, dimana ukuran kepalanya lebih kecil dari anak biasanya. REUTERS
Ianka Mikaelle Barbosa (18) menggendong putrinya Sophia (19 hari) di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Anaknya tersebut terlahir dengan kondisi Microcephaly, dimana ukuran kepalanya lebih kecil dari anak biasanya. REUTERS

19 Februari 2016 00:00 WIB

Ana Angelica Gomes (25) menggending putrinya Ana Havilla ( bulan) dengan kondisi Microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Microcephaly adalah kondisi neurologis yang jarang terjadi di mana kepala bayi secara signifikan lebih kecil dari kepala anak-anak lain pada usia dan jenis kelamin yang sama. REUTERS
Ana Angelica Gomes (25) menggending putrinya Ana Havilla ( bulan) dengan kondisi Microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Microcephaly adalah kondisi neurologis yang jarang terjadi di mana kepala bayi secara signifikan lebih kecil dari kepala anak-anak lain pada usia dan jenis kelamin yang sama. REUTERS

19 Februari 2016 00:00 WIB

Dayanne Monique (21) menggendong putrinya Ester Sophia (4 bulan) dengan kondisi Microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Microcephaly biasanya adalah hasil dari perkembangan otak tidak normal di dalam rahim atau tidak tumbuh sebagaimana mestinya setelah melahirkan. REUTERS
Dayanne Monique (21) menggendong putrinya Ester Sophia (4 bulan) dengan kondisi Microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Microcephaly biasanya adalah hasil dari perkembangan otak tidak normal di dalam rahim atau tidak tumbuh sebagaimana mestinya setelah melahirkan. REUTERS

19 Februari 2016 00:00 WIB

Rosilda Josefa dos Santos (21) berpose dengan putrinya Emanuelly (3 bulan) yang terlahir dengan kondisi Microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Salah satu penyebab Microcephaly yakni terkenanya virus Zika yang sedang mewabah secara luas di daerah Brasil. REUTERS
Rosilda Josefa dos Santos (21) berpose dengan putrinya Emanuelly (3 bulan) yang terlahir dengan kondisi Microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Salah satu penyebab Microcephaly yakni terkenanya virus Zika yang sedang mewabah secara luas di daerah Brasil. REUTERS

19 Februari 2016 00:00 WIB

Francicleide Piano (37) menggendong putranya Bernardo (2 bulan) yang terlahir dengan kondisi microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Virus Zika itu sendiri disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. REUTERS
Francicleide Piano (37) menggendong putranya Bernardo (2 bulan) yang terlahir dengan kondisi microcephaly di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Virus Zika itu sendiri disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. REUTERS

19 Februari 2016 00:00 WIB

Alessandra de Souza Amorim (34) berpose dengan anak kelimanya, Samuel (2 bulan) yang mengidap microcephaly, di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai virus Zika di Amerika Latin telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional. REUTERS
Alessandra de Souza Amorim (34) berpose dengan anak kelimanya, Samuel (2 bulan) yang mengidap microcephaly, di rumah sakit Pedro I di Campina Grande, Brasil, 18 Februari 2016. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai virus Zika di Amerika Latin telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional. REUTERS

19 Februari 2016 00:00 WIB