Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Baru

Presiden Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) yang baru terpilih, Gianni Infantino, mengangkat tangannya saat konferensi pers usai pemungutan suara putaran ke dua dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Kandidat dari Swis ini mengungguli pesaingnya. AP/Michael Probst
Presiden Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) yang baru terpilih, Gianni Infantino, mengangkat tangannya saat konferensi pers usai pemungutan suara putaran ke dua dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Kandidat dari Swis ini mengungguli pesaingnya. AP/Michael Probst

27 Februari 2016 00:00 WIB

Reaksi Gianni Infantino (kanan), saat diumumkan sebagai Presiden FIFA yang baru dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Infantino meraih 115 dari 207 suara mengungguli pesaing terdekatnya Sheikh Salman dari Bahrain. Patrick B. Kraemer/Keystone via AP
Reaksi Gianni Infantino (kanan), saat diumumkan sebagai Presiden FIFA yang baru dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Infantino meraih 115 dari 207 suara mengungguli pesaing terdekatnya Sheikh Salman dari Bahrain. Patrick B. Kraemer/Keystone via AP

27 Februari 2016 00:00 WIB

Layar menunjukkan hasil pemungutan suara putaran kedua Presiden FIFA dalam kongres di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Infantino mengalahkan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman, mantan eksekutif FIFA dari Prancis Jerome Champagne dan Pangeran Ali Bin Al Hussein dari Jordan. Patrick B. Kraemer/Keystone via AP
Layar menunjukkan hasil pemungutan suara putaran kedua Presiden FIFA dalam kongres di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Infantino mengalahkan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman, mantan eksekutif FIFA dari Prancis Jerome Champagne dan Pangeran Ali Bin Al Hussein dari Jordan. Patrick B. Kraemer/Keystone via AP

27 Februari 2016 00:00 WIB

Presiden FIFA yang baru, Gianni Infantino, melambaikan tangan dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, 26 Februari 2016. Infantino merupakan seorang pengacara yang telah menjadi sekretaris jenderal Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) selama tujuh tahun. Ennio Leanza/Keystone via AP
Presiden FIFA yang baru, Gianni Infantino, melambaikan tangan dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, 26 Februari 2016. Infantino merupakan seorang pengacara yang telah menjadi sekretaris jenderal Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) selama tujuh tahun. Ennio Leanza/Keystone via AP

27 Februari 2016 00:00 WIB

Gianni Infantino (kiri), menerima karangan bunga setelah ditetapkan sebagai Presiden FIFA yang baru dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, 26 Februari 2016. Sebelum bergabung dengan UEFA, Infantino bekerja sebagai Sekretaris Jenderal di Pusat Pembelajaran Olahraga Internasional (CIES) di Universitas Neuchatel. Ennio Leanza/Keystone via AP
Gianni Infantino (kiri), menerima karangan bunga setelah ditetapkan sebagai Presiden FIFA yang baru dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, 26 Februari 2016. Sebelum bergabung dengan UEFA, Infantino bekerja sebagai Sekretaris Jenderal di Pusat Pembelajaran Olahraga Internasional (CIES) di Universitas Neuchatel. Ennio Leanza/Keystone via AP

27 Februari 2016 00:00 WIB

Anggota memasukkan kartu dalam pemungutan suara untuk memilih Presiden FIFA dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Terpilihnya pria 45 tahun ini mengakhiri kepemimpinan kontroversial Sepp Blatter selama 18 tahun. Ennio Leanza/Keystone via AP
Anggota memasukkan kartu dalam pemungutan suara untuk memilih Presiden FIFA dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, Swis, 26 Februari 2016. Terpilihnya pria 45 tahun ini mengakhiri kepemimpinan kontroversial Sepp Blatter selama 18 tahun. Ennio Leanza/Keystone via AP

27 Februari 2016 00:00 WIB