Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Warga Memeriahkan Ritual Grebeg

Sejumlah pemuda dengan dengan cat warna merah berjalan diantara pemuda dengan cat warna biru saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Johannes P. Christo
Sejumlah pemuda dengan dengan cat warna merah berjalan diantara pemuda dengan cat warna biru saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Johannes P. Christo

16 Maret 2016 00:00 WIB

Seorang pemuda dengan penampilan seperti mahluk hantu memasuki pura saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Johannes P. Christo
Seorang pemuda dengan penampilan seperti mahluk hantu memasuki pura saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Johannes P. Christo

16 Maret 2016 00:00 WIB

Sejumlah anak dengan tubuh dicat bersembahyang saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Johannes P. Christo
Sejumlah anak dengan tubuh dicat bersembahyang saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Johannes P. Christo

16 Maret 2016 00:00 WIB

Seorang pemuda mengecat wajah rekannya sebelum mengikuti ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Tradisi berkeliling desa dengan riasan tubuh dan wajah berwarna-warni sebagai perwujudan mahluk menyeramkan itu dipercaya sebagai ritual penolak bala dan untuk menjaga keharmonisan alam semesta. Johannes P. Christo
Seorang pemuda mengecat wajah rekannya sebelum mengikuti ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Tradisi berkeliling desa dengan riasan tubuh dan wajah berwarna-warni sebagai perwujudan mahluk menyeramkan itu dipercaya sebagai ritual penolak bala dan untuk menjaga keharmonisan alam semesta. Johannes P. Christo

16 Maret 2016 00:00 WIB

Sejumlah anak dengan tubuh dicat warna-warni saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Tradisi berkeliling desa dengan riasan tubuh dan wajah berwarna-warni sebagai perwujudan mahluk menyeramkan itu dipercaya sebagai ritual penolak bala dan untuk menjaga keharmonisan alam semesta. Johannes P. Christo
Sejumlah anak dengan tubuh dicat warna-warni saat ritual Grebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, 16 Maret 2016. Tradisi berkeliling desa dengan riasan tubuh dan wajah berwarna-warni sebagai perwujudan mahluk menyeramkan itu dipercaya sebagai ritual penolak bala dan untuk menjaga keharmonisan alam semesta. Johannes P. Christo

16 Maret 2016 00:00 WIB