Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecemasan Keluarga ABK yang Disandera Abu Sayyaf

Sutomo (49) menunjukan foto putranya, Bayu Oktavianto, di kediamannya di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 29 Maret 2016. Bayu disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sutomo (49) menunjukan foto putranya, Bayu Oktavianto, di kediamannya di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 29 Maret 2016. Bayu disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

29 Maret 2016 00:00 WIB

Keluarga Bayu Oktavianto menyaksikan berita ditelevisi terkait warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 29 Maret 2016. Bayu Oktavianto merupakan satu dari sepuluh awak kapal yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Keluarga Bayu Oktavianto menyaksikan berita ditelevisi terkait warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 29 Maret 2016. Bayu Oktavianto merupakan satu dari sepuluh awak kapal yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

29 Maret 2016 00:00 WIB

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi memberikan pernyataan pers pembajakan Abu Sayyaf di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 29 Maret 2016. Kelompok militan tersebut membajak Kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal WNI. ANTARA/Suwandy
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi memberikan pernyataan pers pembajakan Abu Sayyaf di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 29 Maret 2016. Kelompok militan tersebut membajak Kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal WNI. ANTARA/Suwandy

29 Maret 2016 00:00 WIB

Orang tua Wendi, awak kapal Indonesia yang menjadi korban penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. TEMPO/Andri Faruqi
Orang tua Wendi, awak kapal Indonesia yang menjadi korban penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. TEMPO/Andri Faruqi

29 Maret 2016 00:00 WIB

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. AP
Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. AP

29 Maret 2016 00:00 WIB

Sutomo, menunjukkan foto anak sulungnya, Bayu Oktavianto, 22 tahun, yang bekerja di kapal Brahma 12. Kapal Brahma 12 dibajak di sebuah pulau wilayah Filipina sejak Sabtu sore pekan lalu. TEMPO/Dinda Leo Listy
Sutomo, menunjukkan foto anak sulungnya, Bayu Oktavianto, 22 tahun, yang bekerja di kapal Brahma 12. Kapal Brahma 12 dibajak di sebuah pulau wilayah Filipina sejak Sabtu sore pekan lalu. TEMPO/Dinda Leo Listy

5 April 2016 00:00 WIB