Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Bocah Palestina yang Menjadi Tulang Punggung Keluarga

Seorang anak Palestina, Sabri Atallah (17) bekerja di sebuah bengkel tembikar di Kota Gaza, 21 Maret 2016. Bocah yang telah berhenti bekerja dan mempunyai cita-cita menjadi Insinyur tersebut bekerja bersama dengan anggota keluarganya di bengkel mereka yang mampu menghasilkan sekitar 25 Shekels ($ 6.4) per hari kerja. REUTERS
Seorang anak Palestina, Sabri Atallah (17) bekerja di sebuah bengkel tembikar di Kota Gaza, 21 Maret 2016. Bocah yang telah berhenti bekerja dan mempunyai cita-cita menjadi Insinyur tersebut bekerja bersama dengan anggota keluarganya di bengkel mereka yang mampu menghasilkan sekitar 25 Shekels ($ 6.4) per hari kerja. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Bocah Palestina, Mohammad al-Bana (10) menjual permen di sebuah pasar di Kota Gaza, 29 Maret 2016. Bocah yang mempunyai cita-cita Insinyur tersebut, mulai berdagang usai pulang sekolah dan mampu meraih keuntungan sekitar 10 Shekels ($ 2.5) per hari. REUTERS
Bocah Palestina, Mohammad al-Bana (10) menjual permen di sebuah pasar di Kota Gaza, 29 Maret 2016. Bocah yang mempunyai cita-cita Insinyur tersebut, mulai berdagang usai pulang sekolah dan mampu meraih keuntungan sekitar 10 Shekels ($ 2.5) per hari. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Bocah Palestina, Abed al-Kareem Yassin (16) bekerja sebagai tukang bangunan sebuah rumah di Kota Gaza, 21 Maret 2016. Bocah yang bercita-cita sebagai montir tersebut menjadi tulang punggung keluarga karena bapaknya merupakan seorang pengangguran, dalam seharinya Yassin mendapatkan sekitar 40 Shekels ($ 10.3). REUTERS
Bocah Palestina, Abed al-Kareem Yassin (16) bekerja sebagai tukang bangunan sebuah rumah di Kota Gaza, 21 Maret 2016. Bocah yang bercita-cita sebagai montir tersebut menjadi tulang punggung keluarga karena bapaknya merupakan seorang pengangguran, dalam seharinya Yassin mendapatkan sekitar 40 Shekels ($ 10.3). REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Bocah Palestina yang telah berhenti sekolah enam bulan lalu, Haitham Khzaiq (16) menjual apel manis di Pelabuhan Kota Gaza, 17 Maret 2016. Bocah yang mempunyai mimpi menjadi seorang Insinyur arsitek ini harus putus sekolah guna menjadi tulang punggung keluarganya yang mampu meraih keuntungan sekitar 20 Shekels ($ 5.1) per hari. REUTERS
Bocah Palestina yang telah berhenti sekolah enam bulan lalu, Haitham Khzaiq (16) menjual apel manis di Pelabuhan Kota Gaza, 17 Maret 2016. Bocah yang mempunyai mimpi menjadi seorang Insinyur arsitek ini harus putus sekolah guna menjadi tulang punggung keluarganya yang mampu meraih keuntungan sekitar 20 Shekels ($ 5.1) per hari. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Bocah Palestina, Mohammad al-Asi (16) memperbaiki jaring ikan di Pelabuhan Kota Gaza, 29 Maret 2016. Bocah yang telah putus sekolah sejak dua tahun lalu, ikut membantu orang tuanya untuk mencari rezeki dengan cara bernelayan bersama ayahnya. REUTERS
Bocah Palestina, Mohammad al-Asi (16) memperbaiki jaring ikan di Pelabuhan Kota Gaza, 29 Maret 2016. Bocah yang telah putus sekolah sejak dua tahun lalu, ikut membantu orang tuanya untuk mencari rezeki dengan cara bernelayan bersama ayahnya. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Bocah Palestina, Mohammed Dadir (12) bekerja sebagai mekanik sebuah mobil di Kota Gaza, 17 Maret 2016. Dadir yang memiliki ayah penjual susu harus bekerja untuk membantu meringankan beban orangtuanya dengan menjadi mekanik yang mempu meraup upah sekitar 30 Shekels ($ 7.7). REUTERS
Bocah Palestina, Mohammed Dadir (12) bekerja sebagai mekanik sebuah mobil di Kota Gaza, 17 Maret 2016. Dadir yang memiliki ayah penjual susu harus bekerja untuk membantu meringankan beban orangtuanya dengan menjadi mekanik yang mempu meraup upah sekitar 30 Shekels ($ 7.7). REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB