Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Aktivitas Keseharian Para Rahib di Pertapaan Rawaseneng

Frater melintas di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Pertapaan Rawaseneng dihuni oleh para rahib dan rubiah yang mengikuti tata hidup Benediktus, petapa tersohor pada abad kelima. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Frater melintas di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Pertapaan Rawaseneng dihuni oleh para rahib dan rubiah yang mengikuti tata hidup Benediktus, petapa tersohor pada abad kelima. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

14 April 2016 00:00 WIB

Frater di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Para rahib dan rubiah yang tinggal di pertapaan ini, dalam tujuh kali sehari melakukan ibadat, menderaskan pujian dalam irama Grogorian, tradisi kuno yang dijaga dan disandingkan dengan budaya Jawa. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Frater di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Para rahib dan rubiah yang tinggal di pertapaan ini, dalam tujuh kali sehari melakukan ibadat, menderaskan pujian dalam irama Grogorian, tradisi kuno yang dijaga dan disandingkan dengan budaya Jawa. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

14 April 2016 00:00 WIB

Aktivitas seorang rahib dalam melakukan doa harian di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Dalam kesehariannya, para rahib dan rubiah irit berbicara, dan menghabiskan waktunya dengan terus melakukan ibadah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Aktivitas seorang rahib dalam melakukan doa harian di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Dalam kesehariannya, para rahib dan rubiah irit berbicara, dan menghabiskan waktunya dengan terus melakukan ibadah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

14 April 2016 00:00 WIB

Aktivitas sejumlah rahib di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Pertapaan Rawaseneng itu sendiri didirikan pada April 1953 dan menjadi biara monastik atau kerahiban tertua di negeri ini. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Aktivitas sejumlah rahib di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Pertapaan Rawaseneng itu sendiri didirikan pada April 1953 dan menjadi biara monastik atau kerahiban tertua di negeri ini. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

14 April 2016 00:00 WIB

Para rahib mengikuti tradisi Tridium, rangkaian peringatan sengsara, wafat, dan kebangkitan Isa Al Masih di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Rawaseneng pada awalnya merupakan pertapaan cabang dari biara Koningshoeven yang berdiri di Tilburg, Belanda. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Para rahib mengikuti tradisi Tridium, rangkaian peringatan sengsara, wafat, dan kebangkitan Isa Al Masih di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Rawaseneng pada awalnya merupakan pertapaan cabang dari biara Koningshoeven yang berdiri di Tilburg, Belanda. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

14 April 2016 00:00 WIB

Frater membaca surat kabar di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Pada 1978, Rawaseneng baru menjadi biara mandiri yang setara dengan biara induk di Koningshoeven. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Frater membaca surat kabar di pertapaan Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah, 24 Maret 3016. Pada 1978, Rawaseneng baru menjadi biara mandiri yang setara dengan biara induk di Koningshoeven. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

14 April 2016 00:00 WIB