Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendaki Puncak Gunung Api Banda Yang Masih Aktif

Seoarang pendaki melintas saat matahari terbenam di puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. TEMPO/Iqbal Lubis
Seoarang pendaki melintas saat matahari terbenam di puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. TEMPO/Iqbal Lubis

23 Mei 2016 00:00 WIB

Pemandangan Pulau-pulau yang ada di kawasan Banda Neira yang terlihat dari atas puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Puncak Gunung Api banda merupakan salah satu wisata hicking untuk menikmati pemandangan alam dan laut Pulau-pulau di Banda Neira. TEMPO/Iqbal Lubis
Pemandangan Pulau-pulau yang ada di kawasan Banda Neira yang terlihat dari atas puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Puncak Gunung Api banda merupakan salah satu wisata hicking untuk menikmati pemandangan alam dan laut Pulau-pulau di Banda Neira. TEMPO/Iqbal Lubis

23 Mei 2016 00:00 WIB

Seoarang pendaki melintas diantara asap panas yang keluar dari batu-batu diatas puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Uap panas dari gunung api ini sering dimanfaatkan warga ataupun wisatawan untuk memasak air dan telur. TEMPO/Iqbal Lubis
Seoarang pendaki melintas diantara asap panas yang keluar dari batu-batu diatas puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Uap panas dari gunung api ini sering dimanfaatkan warga ataupun wisatawan untuk memasak air dan telur. TEMPO/Iqbal Lubis

23 Mei 2016 00:00 WIB

Seorang pendaki beristiraht saat hendak naik ke puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Gunung Api ini tidak memiliki pos penanda seperti pada gunung-gunung lainnya karena ketinggiannya hanya mencapai 650 Metar diatas permukaan laut. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang pendaki beristiraht saat hendak naik ke puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Gunung Api ini tidak memiliki pos penanda seperti pada gunung-gunung lainnya karena ketinggiannya hanya mencapai 650 Metar diatas permukaan laut. TEMPO/Iqbal Lubis

23 Mei 2016 00:00 WIB

Sebuah kapal Phinisi pengakut barang melintas di kawasan Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Letusan terakhir gunung api pada tahun 1988 ini tidak membuat warga menjauh dari Gunung bahkan sebagaian warga tinggal dan membangun rumah di Kaki Gunung.TEMPO/Iqbal Lubis
Sebuah kapal Phinisi pengakut barang melintas di kawasan Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Letusan terakhir gunung api pada tahun 1988 ini tidak membuat warga menjauh dari Gunung bahkan sebagaian warga tinggal dan membangun rumah di Kaki Gunung.TEMPO/Iqbal Lubis

23 Mei 2016 00:00 WIB

Berbagai macam tumbuhan liar dan bunga anggrk tumbuh di kawah puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Dikawasan Gunung Api yang masih aktif ini memiliki ratusan Flora dan fauna Endemik yang sangat dilindungi. TEMPO/Iqbal Lubis
Berbagai macam tumbuhan liar dan bunga anggrk tumbuh di kawah puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Dikawasan Gunung Api yang masih aktif ini memiliki ratusan Flora dan fauna Endemik yang sangat dilindungi. TEMPO/Iqbal Lubis

23 Mei 2016 00:00 WIB