Tangisan Muslim Mesir dalam Meraih Lailatul Qadar
Editor
Sabtu, 2 Juli 2016 09:18 WIB
Seorang pria Muslim Mesir menangis saat melantunkan doa dalam salat Tarawih di Malam Seribu Bulan atau Malam Lailatul Qadar di Masjid Amr Ibn El-Aas, di Kairo, Mesir, 1 Juli 2016. REUTERS
Seorang pria Muslim Mesir menangis saat melantunkan doa dalam salat Tarawih di Malam Seribu Bulan atau Malam Lailatul Qadar di Masjid Amr Ibn El-Aas, di Kairo, Mesir, 1 Juli 2016. Malam kesepuluh di bulan Ramadan, seluruh umat Muslim tambah gencar melakukan ibadahnya guna mendapatkan Malam Lailatul Qadar. REUTERS
Seorang bocah Muslim Mesir menangis saat melantunkan doa dalam salat Tarawih di Malam Lailatul Qadar di Masjid Amr Ibn El-Aas, di Kairo, Mesir, 1 Juli 2016. Malam Lailatul Qadar merupakan malam terbaik dari seribu malam, dan merupoakan malam kebaikan dan pengampunan dimana seluruh Malaikat turun kebumi guna mengabulkan seluruh doa umat Muslim. REUTERS
Sejumlah umat Muslim Mesir melakuka salat Tarawih berjamaah dalam malam Lailatul Qadar di Masjid Amr Ibn El-Aas, di Kairo, Mesir, 1 Juli 2016. Masjid Amr Ibn El-Aas merupakan masjid pertama dan tertua di Mesir yang selalu dipadati ribuan Muslim. REUTERS
Sejumlah umat Muslim Mesir melakukan salat Tarawih berjamaah dalam malam Lailatul Qadar di Masjid Amr Ibn El-Aas, di Kairo, Mesir, 1 Juli 2016. Dalam mendapatkan Malam Lailatul Qadar, umat Muslim melakukan berbagai cara dalam meningkatkan ibdahanya, salah satunya dengan menghabiskan waktunya dalam membaca Al-Quran. REUTERS
Sejumlah umat Muslim Mesir melakukan salat Tarawih berjamaah dalam malam Lailatul Qadar di Masjid Amr Ibn El-Aas, di Kairo, Mesir, 1 Juli 2016. REUTERS