Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama Kunjungi Koperasi Kaki Palsu Disela-sela KTT ASEAN

Presiden Barack Obama, memberikan salam pada petugas saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster
Presiden Barack Obama, memberikan salam pada petugas saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster

7 September 2016 00:00 WIB

Presiden Barack Obama, melihat-lihat barang-barang di koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Barack Obama, melihat-lihat barang-barang di koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst

7 September 2016 00:00 WIB

Presiden Barack Obama, berbicara dengan petugas mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster
Presiden Barack Obama, berbicara dengan petugas mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster

7 September 2016 00:00 WIB

Presiden Barack Obama, melihat kaki palsu saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster
Presiden Barack Obama, melihat kaki palsu saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster

7 September 2016 00:00 WIB

Presiden Barack Obama, mendengarkan penjelasan petugas saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Barack Obama, mendengarkan penjelasan petugas saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst

7 September 2016 00:00 WIB

Presiden Barack Obama, mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Barack Obama, mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst

7 September 2016 00:00 WIB