Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sandra, Orangutan yang Terkurung di Sel Beton Argentina

Orangutan bernama Sandra, duduk di kandangnya di sebuah eco-park, di Buenos Aires, Argentina, 13 September 2016. Sandra merupakan orangutan yang terkurung sepanjang hidupnya di dalam sel beton di Buenos Aires. AP/Natacha Pisarenko
Orangutan bernama Sandra, duduk di kandangnya di sebuah eco-park, di Buenos Aires, Argentina, 13 September 2016. Sandra merupakan orangutan yang terkurung sepanjang hidupnya di dalam sel beton di Buenos Aires. AP/Natacha Pisarenko

29 September 2016 00:00 WIB

Sandra berjalan di kandang nya di sebuah eco-park, di Buenos Aires, Argentina, 13 September 2016. Orangutan ini lahir di kebun binatang dan merupakan orangutan dilembagakan. AP/Natacha Pisarenko
Sandra berjalan di kandang nya di sebuah eco-park, di Buenos Aires, Argentina, 13 September 2016. Orangutan ini lahir di kebun binatang dan merupakan orangutan dilembagakan. AP/Natacha Pisarenko

29 September 2016 00:00 WIB

Sandra direncanakan akan dilepasliarkan ke hutan, namum sebuah panel meragukan kemampuannya bertahan hidup di alam liar. AP/Natacha Pisarenko
Sandra direncanakan akan dilepasliarkan ke hutan, namum sebuah panel meragukan kemampuannya bertahan hidup di alam liar. AP/Natacha Pisarenko

29 September 2016 00:00 WIB

Suasana kandang Sandra si orangutan di sebuah eco-park, di Buenos Aires, Argentina. Eco-park berencana melepaskan Sandra di pinggiran Sao Paulo, Brasil, dengan memperhatikan kondisi tempat dan kesehatan Sandra. AP/Natacha Pisarenko
Suasana kandang Sandra si orangutan di sebuah eco-park, di Buenos Aires, Argentina. Eco-park berencana melepaskan Sandra di pinggiran Sao Paulo, Brasil, dengan memperhatikan kondisi tempat dan kesehatan Sandra. AP/Natacha Pisarenko

29 September 2016 00:00 WIB