Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bori Kalimbuang, Deretan Menhir Eksotik di Tana Toraja

Kumpulan batu Menhir (batu berdiri) terlihat di dalam kawasan Situs Purbakala Kalimbuang Bori yang berada di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Bori Kalimbuang atau Kalimbuang Rante Bori adalah Simbuang Batu didirikan sebagai simbol status dan nilai-nilai konservasi Tongkonan, ukuran besar (tinggi dan diameter) Simbuang batu merupakan perlambangan status sosial yang lebih tinggi. TEMPO/Fardi Bestari
Kumpulan batu Menhir (batu berdiri) terlihat di dalam kawasan Situs Purbakala Kalimbuang Bori yang berada di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Bori Kalimbuang atau Kalimbuang Rante Bori adalah Simbuang Batu didirikan sebagai simbol status dan nilai-nilai konservasi Tongkonan, ukuran besar (tinggi dan diameter) Simbuang batu merupakan perlambangan status sosial yang lebih tinggi. TEMPO/Fardi Bestari

22 Oktober 2016 00:00 WIB

Kumpulan batu Menhir terlihat berdiri di atas hamparan rumput hijau di dalam kawasan Situs Purbakala Kalimbuang Bori di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Dikabarkan terdapat sekitar 102 buah batu menhir yang berada di situs ini, terdiri dari 54 menhir kecil, 24 sedang dan 24 batu berukuran besar. TEMPO/Fardi Bestari
Kumpulan batu Menhir terlihat berdiri di atas hamparan rumput hijau di dalam kawasan Situs Purbakala Kalimbuang Bori di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Dikabarkan terdapat sekitar 102 buah batu menhir yang berada di situs ini, terdiri dari 54 menhir kecil, 24 sedang dan 24 batu berukuran besar. TEMPO/Fardi Bestari

22 Oktober 2016 00:00 WIB

Terlihat sejumlah foto menghiasi sebuah batu besar yang berada di dalam kawasan Situs Purbakala Kalimbuang Bori di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Konon, orang yang pertama kali dimakamkan di Bori Parinding adalah Nek Rampa, yang merupakan seorang bangsawan dan pemangku adat yang berhasil menghimpun kembali beberapa komunitas yang hidup terpisah ke dalam satu kelompok adat di Kawasan Bori Parinding. TEMPO/Fardi Bestari
Terlihat sejumlah foto menghiasi sebuah batu besar yang berada di dalam kawasan Situs Purbakala Kalimbuang Bori di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Konon, orang yang pertama kali dimakamkan di Bori Parinding adalah Nek Rampa, yang merupakan seorang bangsawan dan pemangku adat yang berhasil menghimpun kembali beberapa komunitas yang hidup terpisah ke dalam satu kelompok adat di Kawasan Bori Parinding. TEMPO/Fardi Bestari

22 Oktober 2016 00:00 WIB

Karangan bungan dan sejumlah foto diletakkan di depan batu besar untuk menghormati keluarganya yang telah tiada di Situs Purbakala Kalimbuang Bori di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Situs Megalit ini adalah salah satu dari sembilan yang ditetapkan sebagai objek wisata sebagai warisan dunia UNESCO budaya di Toraja Utara. TEMPO/Fardi Bestari
Karangan bungan dan sejumlah foto diletakkan di depan batu besar untuk menghormati keluarganya yang telah tiada di Situs Purbakala Kalimbuang Bori di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Situs Megalit ini adalah salah satu dari sembilan yang ditetapkan sebagai objek wisata sebagai warisan dunia UNESCO budaya di Toraja Utara. TEMPO/Fardi Bestari

22 Oktober 2016 00:00 WIB

Di area Situs Purbakala Kalimbuang Bori selain berdiri ratusan batu menhir, juga terdapat sejumlah bangunan di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Bangunan tersebut terdiri dari Lakkian (tempat jenazah disemayamkan), Sarigan (usungan jenasah), Langi`, Balakkayan (panggung membagi daging kurban), Panggung tongkonan (tempat tamu undangan). TEMPO/Fardi Bestari
Di area Situs Purbakala Kalimbuang Bori selain berdiri ratusan batu menhir, juga terdapat sejumlah bangunan di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Bangunan tersebut terdiri dari Lakkian (tempat jenazah disemayamkan), Sarigan (usungan jenasah), Langi`, Balakkayan (panggung membagi daging kurban), Panggung tongkonan (tempat tamu undangan). TEMPO/Fardi Bestari

22 Oktober 2016 00:00 WIB

Pintu masuk kawasan wisata Situs Purbakala Kalimbuang Bori yang berada di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Untuk masuk ke objek wisata yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO ini, pengunjung diminta membayar uang sebesar 10.000. TEMPO/Fardi Bestari
Pintu masuk kawasan wisata Situs Purbakala Kalimbuang Bori yang berada di desa Sesean, Toraja Utara, 10 Oktober 2016. Untuk masuk ke objek wisata yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO ini, pengunjung diminta membayar uang sebesar 10.000. TEMPO/Fardi Bestari

22 Oktober 2016 00:00 WIB