Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petugas Pasangkan Alat Pelacak Satelit Guna Memantau Pergerakan Gajah

Seorang petugas berjaga-jaga saat Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Seorang petugas berjaga-jaga saat Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

4 November 2016 00:00 WIB

Petugas Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) mengecek kondisi gajah saat akan memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Petugas Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) mengecek kondisi gajah saat akan memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

4 November 2016 00:00 WIB

Seorang petugas Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) menjatuhkan seekor gajar untuk memasangkan alat pelacakan radio satelit guna memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Seorang petugas Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) menjatuhkan seekor gajar untuk memasangkan alat pelacakan radio satelit guna memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

4 November 2016 00:00 WIB

Sejumlah petugas dari Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) membius seekor gajah saat memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Sejumlah petugas dari Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) membius seekor gajah saat memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

4 November 2016 00:00 WIB

Sejumlah petugas dari Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) menjatuhkan seekor gajah untuk memasangkan alat pelacakan radio satelit guna memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Sejumlah petugas dari Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) menjatuhkan seekor gajah untuk memasangkan alat pelacakan radio satelit guna memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

4 November 2016 00:00 WIB

Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Kenya Wildlife Service (KWS) dan Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) memasangkan alat pelacakan radio satelit untuk memantau gerakan gajah dan agar dapat mengendalikan konflik antara manusia-satwa liar di dekat Gunung Kilimanjaro di Amboseli National Park, Kenya, 2 November 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

4 November 2016 00:00 WIB