Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Penderitaan Anak Yatim Piatu di Kongo

Alpha Meleki (6 tahun), bermain di halaman di pusat En Avant Les Enfants INUKA di Goma, Republik Demokratik Kongo. Melee menjadi yatim piatu setelah pemberontak ADF menyerang desanya pada Januari 2016. AP/Jerome Delay
Alpha Meleki (6 tahun), bermain di halaman di pusat En Avant Les Enfants INUKA di Goma, Republik Demokratik Kongo. Melee menjadi yatim piatu setelah pemberontak ADF menyerang desanya pada Januari 2016. AP/Jerome Delay

28 November 2016 00:00 WIB

Anak-anak yatim bermain di lapangan sepak bola di pusat Don Bosco di Goma, Republik Demokratik Kongo. Lebih dari empat juta anak telah kehilangan setidaknya satu orang tua di Kongo selama dua dekade terakhir.  AP/Jerome Delay
Anak-anak yatim bermain di lapangan sepak bola di pusat Don Bosco di Goma, Republik Demokratik Kongo. Lebih dari empat juta anak telah kehilangan setidaknya satu orang tua di Kongo selama dua dekade terakhir. AP/Jerome Delay

28 November 2016 00:00 WIB

Jeannette Umutesi menangis mengenang saat ia melarikan diri kota kelahirannya Kirolarwe pada tahun 2008, di pusat En Avant Les Enfants INUKA di Goma, Republik Demokratik Kongo. Ia lahir pada masa genosida Rwanda pada 1994. AP/Jerome Delay
Jeannette Umutesi menangis mengenang saat ia melarikan diri kota kelahirannya Kirolarwe pada tahun 2008, di pusat En Avant Les Enfants INUKA di Goma, Republik Demokratik Kongo. Ia lahir pada masa genosida Rwanda pada 1994. AP/Jerome Delay

28 November 2016 00:00 WIB

Anak yatim menyantap makan siang mereka di Don Bosco di Goma, Republik Demokratik Kongo. Sejumlah anak ini ditemukan dalam kondisi memprihatinkan karena serangan pemberontak. AP/Jerome Delay
Anak yatim menyantap makan siang mereka di Don Bosco di Goma, Republik Demokratik Kongo. Sejumlah anak ini ditemukan dalam kondisi memprihatinkan karena serangan pemberontak. AP/Jerome Delay

28 November 2016 00:00 WIB

Rachel Wanimigabo (tiga tahun), bersandar pada tanda
Rachel Wanimigabo (tiga tahun), bersandar pada tanda "menghormati rumput" di pusat En Avant Les Enfants INUKA di Goma, Republik Demokratik Kongo. Ibu Rachel meninggal saat melahirkan adik bungsunya pada bulan April 2016. AP/Jerome Delay

28 November 2016 00:00 WIB

Jean Claude Twisenge (15 tahun), dari Massissi, berdoa sama anak-anak jalanan lainnya di sebuah rumah aman Don Bosco di Goma, Republik Demokratik Kongo. Jean Claude telah berjalan selama seminggu untuk mencapai Goma. AP/Jerome Delay
Jean Claude Twisenge (15 tahun), dari Massissi, berdoa sama anak-anak jalanan lainnya di sebuah rumah aman Don Bosco di Goma, Republik Demokratik Kongo. Jean Claude telah berjalan selama seminggu untuk mencapai Goma. AP/Jerome Delay

28 November 2016 00:00 WIB