Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Anak-anak Haiti Memainkan Layang-layang di Atas Atap

Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Anak-anak Haiti memainkan layang-layang yang terbuat dari plastik bekas. REUTERS
Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Anak-anak Haiti memainkan layang-layang yang terbuat dari plastik bekas. REUTERS

9 Februari 2017 00:00 WIB

Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Mereka memainkan layang-layang di atas atap rumah. REUTERS
Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Mereka memainkan layang-layang di atas atap rumah. REUTERS

9 Februari 2017 00:00 WIB

Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Haiti merupakan salah satu negara konflik yang ada di dunia. REUTERS
Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Haiti merupakan salah satu negara konflik yang ada di dunia. REUTERS

9 Februari 2017 00:00 WIB

Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Selain sebagai negara konflik, Haiti yang memiliki luas negara 27,750 km persegi ini disebut juga sebagai negara miskin. REUTERS
Anak-anak Haiti menerbangkan layang-layang di lingkungan kumuh Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. Selain sebagai negara konflik, Haiti yang memiliki luas negara 27,750 km persegi ini disebut juga sebagai negara miskin. REUTERS

9 Februari 2017 00:00 WIB

Seorang bocah membawa layang-layang untuk dimainkan di atas atap rumah di Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. REUTERS
Seorang bocah membawa layang-layang untuk dimainkan di atas atap rumah di Port-au-Prince, di Haiti, 8 Februari 2017. REUTERS

9 Februari 2017 00:00 WIB