Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penutupan Bengkel Kerajinan Gading Gajah Di Cina

Editor

Pengrajin memeriksa ukiran gading gajah di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina (31/3). Cina, Importir dan  pengguna akhir gading gajah terbesar di dunia menutup sepertiga dari bengkel kerajinan  gading dan toko ritel pada 31 Maret , langkah besar pertama menjelang larangan resmi pada penjualan gading pada akhir tahun ini. REUTERS/Thomas Peter
Pengrajin memeriksa ukiran gading gajah di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina (31/3). Cina, Importir dan pengguna akhir gading gajah terbesar di dunia menutup sepertiga dari bengkel kerajinan gading dan toko ritel pada 31 Maret , langkah besar pertama menjelang larangan resmi pada penjualan gading pada akhir tahun ini. REUTERS/Thomas Peter

31 Maret 2017 00:00 WIB

Gading  gajah diperiksa di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina. Cina akan menutup 67 ukiran pabrik dan toko dengan 105 outlet yang tersisa untuk menutup sebelum akhir tahun ini, menurut dokumen yang dirilis oleh Administrasi Kehutanan China. REUTERS/Thomas Peter
Gading gajah diperiksa di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina. Cina akan menutup 67 ukiran pabrik dan toko dengan 105 outlet yang tersisa untuk menutup sebelum akhir tahun ini, menurut dokumen yang dirilis oleh Administrasi Kehutanan China. REUTERS/Thomas Peter

31 Maret 2017 00:00 WIB

Gading  gajah diukir di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina (31/3). Upaya pelarangan ini  dipuji oleh para aktivis, namun mereka mengingatkan bahwa Hong Kong, wilayah administratif khusus dari Cina, tetap menjadi kendala utama dalam memberantas perburuan dan perdagangan gajah  ilegal. REUTERS/Thomas Peter
Gading gajah diukir di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina (31/3). Upaya pelarangan ini dipuji oleh para aktivis, namun mereka mengingatkan bahwa Hong Kong, wilayah administratif khusus dari Cina, tetap menjadi kendala utama dalam memberantas perburuan dan perdagangan gajah ilegal. REUTERS/Thomas Peter

31 Maret 2017 00:00 WIB

Gading  gajah diukir di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina (31/3). Hong Kong memiliki pasar ritel terbesar untuk gading dan telah diperdagangkan selama lebih dari 150 tahun yang lebih dari 90 persen konsumennya berasal  dari Cina daratan. REUTERS/Thomas Peter
Gading gajah diukir di sebuah bengkel kerja di Beijing, Cina (31/3). Hong Kong memiliki pasar ritel terbesar untuk gading dan telah diperdagangkan selama lebih dari 150 tahun yang lebih dari 90 persen konsumennya berasal dari Cina daratan. REUTERS/Thomas Peter

31 Maret 2017 00:00 WIB

Hong Kong sudah menjadwalkan pelarangan perdagangan gading tahun lalu dengan waktu fase-keluar dari lima tahun. Kelompok hak asasi mengatakan rentang lima tahun terlalu panjang dan masalah pencurian gading akan menjadi lebih merajalela sebelum larangan total diberlakukan.. REUTERS/Thomas Peter
Hong Kong sudah menjadwalkan pelarangan perdagangan gading tahun lalu dengan waktu fase-keluar dari lima tahun. Kelompok hak asasi mengatakan rentang lima tahun terlalu panjang dan masalah pencurian gading akan menjadi lebih merajalela sebelum larangan total diberlakukan.. REUTERS/Thomas Peter

31 Maret 2017 00:00 WIB

Gading gajah diukir di sebuah bengkel kerajinan di Beijing (31/3). WildAid, sebuah organisasi satwa liar non-pemerintah, memperkirakan 30.000 gajah dibunuh secara ilegal setiap tahun, padahal  harga gading telah menurun hampir dua pertiga dalam tiga tahun terakhir ini. REUTERS/Thomas Peter
Gading gajah diukir di sebuah bengkel kerajinan di Beijing (31/3). WildAid, sebuah organisasi satwa liar non-pemerintah, memperkirakan 30.000 gajah dibunuh secara ilegal setiap tahun, padahal harga gading telah menurun hampir dua pertiga dalam tiga tahun terakhir ini. REUTERS/Thomas Peter

31 Maret 2017 00:00 WIB