Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 6 Perhitungan Jokowi Soal Ganjil-Genap

Kesiapan dari angkutan massal.
Kesiapan dari angkutan massal. "Kami kan sudah nambah angkutan massal, tapi sepertinya masih kurang," ujar Jokowi". TEMPO/Aditia Noviansyah

5 Maret 2013 00:00 WIB

Kalkulasi ekonomi. Jokowi mempertimbangkan apakah kebijakan ini merusak pergerakan ekonomi atau tidak. TEMPO/Yosep Arkian
Kalkulasi ekonomi. Jokowi mempertimbangkan apakah kebijakan ini merusak pergerakan ekonomi atau tidak. TEMPO/Yosep Arkian

5 Maret 2013 00:00 WIB

Jangan sampai merusak lalu lintas di Jakarta yang menjadi lintasan distribusi logistik dari Tanjung Priuk. TEMPO/Subekti
Jangan sampai merusak lalu lintas di Jakarta yang menjadi lintasan distribusi logistik dari Tanjung Priuk. TEMPO/Subekti

5 Maret 2013 00:00 WIB

Kalkulasi politik. Menurut Jokowi, kebijakan ini nantinya pasti akan ada yang mempolitisasi. Hal ini juga harus diperhitungkan masak-masak. TEMPO/Seto Wardhana
Kalkulasi politik. Menurut Jokowi, kebijakan ini nantinya pasti akan ada yang mempolitisasi. Hal ini juga harus diperhitungkan masak-masak. TEMPO/Seto Wardhana

5 Maret 2013 00:00 WIB

Kesiapan perangkat pendukung. Kebijakan ganjil-genap ini, nantinya akan dipantau melalui CCTV.
Kesiapan perangkat pendukung. Kebijakan ganjil-genap ini, nantinya akan dipantau melalui CCTV. "Kalau memang pantau hanya pakai mata iya bisa cepet, kalau enggak ya musti nunggu alat," kata Jokowi. TEMPO/Tony Hartawan

5 Maret 2013 00:00 WIB

Sisi hukum. Jokowi menyatakan jangan sampai ada yang merasa dirugikan akan kebijakan ini,
Sisi hukum. Jokowi menyatakan jangan sampai ada yang merasa dirugikan akan kebijakan ini, "Jangan sampai di PTUN-kan," ujarnya. TEMPO/Tony Hartawan

5 Maret 2013 00:00 WIB