Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Pilpres, Pendukung Oposisi Kenya Gelar Unjuk Rasa

Editor

Pendukung Oposisi melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. Pengunjuk rasa menuntut perubahan kepemimpinan di komisi pemilihan negara tersebut. AP Photo
Pendukung Oposisi melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. Pengunjuk rasa menuntut perubahan kepemimpinan di komisi pemilihan negara tersebut. AP Photo

12 Oktober 2017 00:00 WIB

Pendukung Oposisi melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan, pemilihan presiden yang dibatalkan pada Agustus akan berlangsung sesu
Pendukung Oposisi melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan, pemilihan presiden yang dibatalkan pada Agustus akan berlangsung sesu

12 Oktober 2017 00:00 WIB

Pendukung Oposisi melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. Anggota parlemen oposisi Kenya membeberkan bahwa mereka akan memboikot parlemen karena amandemen undang-undang
Pendukung Oposisi melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. Anggota parlemen oposisi Kenya membeberkan bahwa mereka akan memboikot parlemen karena amandemen undang-undang

12 Oktober 2017 00:00 WIB

Petugas kepolisian melepaskan gas air mata saat membubarkan aksi para pendukung Oposisi dalam melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. REUTERS
Petugas kepolisian melepaskan gas air mata saat membubarkan aksi para pendukung Oposisi dalam melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. REUTERS

12 Oktober 2017 00:00 WIB

Pendukung Oposisi terlibat bentrok dengan petugas kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. REUTERS
Pendukung Oposisi terlibat bentrok dengan petugas kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. REUTERS

12 Oktober 2017 00:00 WIB

Petugas kepolisian memegang tabung gas air mata saat berusaha membubarkan pendukung Oposisi yang melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. REUTERS
Petugas kepolisian memegang tabung gas air mata saat berusaha membubarkan pendukung Oposisi yang melakukan aksi unjuk rasa, melawan Komisi Pemilihan Umum dan Boundaries Commission (IEBC) di Nairobi, Kenya, 11 Oktober 2017. REUTERS

12 Oktober 2017 00:00 WIB