Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sopir Truk Pembawa Batubara dari Mongolia Menuju China

Editor

Ribuan truk heavy-duty yang penuh dengan batu bara berbaris hingga 130 kilometer dari perbatasan Mongolia menuju China, melintasi gurun Gobi, Mongolia, 29 Oktober 2017. Perjalanan ribuan truk tersebut bisa memakan waktu lebih dari seminggu. REUTERS
Ribuan truk heavy-duty yang penuh dengan batu bara berbaris hingga 130 kilometer dari perbatasan Mongolia menuju China, melintasi gurun Gobi, Mongolia, 29 Oktober 2017. Perjalanan ribuan truk tersebut bisa memakan waktu lebih dari seminggu. REUTERS

16 November 2017 00:00 WIB

Seorang pria duduk di atas truknya untuk mendapat sinyal yang lebih baik untuk menelepon di dekat perbatasan dengan China di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. Dalam perjalanan panjang, para pengemudi truk menghabiskan waktunya di sekitar truk seperti memasak, mandi, makan, dll. REUTERS
Seorang pria duduk di atas truknya untuk mendapat sinyal yang lebih baik untuk menelepon di dekat perbatasan dengan China di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. Dalam perjalanan panjang, para pengemudi truk menghabiskan waktunya di sekitar truk seperti memasak, mandi, makan, dll. REUTERS

16 November 2017 00:00 WIB

Tiga pria makan malam mi instan dan mengeringkan daging sapi di dalam truk di Khanbogd Soum, dekat perbatasan dengan China, di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. Pengemudi truk memasak, makan dan tidur di kendaraan yang tertutup debu batubara. REUTERS
Tiga pria makan malam mi instan dan mengeringkan daging sapi di dalam truk di Khanbogd Soum, dekat perbatasan dengan China, di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. Pengemudi truk memasak, makan dan tidur di kendaraan yang tertutup debu batubara. REUTERS

16 November 2017 00:00 WIB

Seorang pria memakan mi instan di kabin truknya di Khanbogd Soum, dekat perbatasan dengan China di gurun Gobi, Mongolia, 30 Oktober 2017. Mi instan, rokok, atau makanan lainnya dijual dari van-van kecil milik warga sekitar. REUTERS
Seorang pria memakan mi instan di kabin truknya di Khanbogd Soum, dekat perbatasan dengan China di gurun Gobi, Mongolia, 30 Oktober 2017. Mi instan, rokok, atau makanan lainnya dijual dari van-van kecil milik warga sekitar. REUTERS

16 November 2017 00:00 WIB

Seorang sopir truk membersihkan dirinya dengan air kemasan di jalan raya utama untuk mengantarkan batubara ke China di Khangobd Soum di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. Pengemudi makan dan tidur di kabin depan mereka dalam perjalanannya selama seminggu untuk mencapai ke perbatasan China. REUTERS
Seorang sopir truk membersihkan dirinya dengan air kemasan di jalan raya utama untuk mengantarkan batubara ke China di Khangobd Soum di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. Pengemudi makan dan tidur di kabin depan mereka dalam perjalanannya selama seminggu untuk mencapai ke perbatasan China. REUTERS

16 November 2017 00:00 WIB

Daging domba dan gas untuk memasak terlihat di belakang sebuah truk di jalan menuju perbatasan Mongolia-China di Khanbogd Soum di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. REUTERS
Daging domba dan gas untuk memasak terlihat di belakang sebuah truk di jalan menuju perbatasan Mongolia-China di Khanbogd Soum di gurun Gobi, Mongolia, 31 Oktober 2017. REUTERS

16 November 2017 00:00 WIB