Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragis, Seorang Pengungsi Rohingya Rantai Anaknya Saat Mengemis

Pengungsi Rohingya, Asad Ali, 60 tahun, berjalan bersama anaknya untuk mengemis di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. Asad Ali merantai anaknya, Foyas Noor yang mengalami gangguan mental dan mengajaknya mengemis untuk mendapatkan uang dan makanan. REUTERS/Tyrone Siu
Pengungsi Rohingya, Asad Ali, 60 tahun, berjalan bersama anaknya untuk mengemis di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. Asad Ali merantai anaknya, Foyas Noor yang mengalami gangguan mental dan mengajaknya mengemis untuk mendapatkan uang dan makanan. REUTERS/Tyrone Siu

15 Januari 2018 00:00 WIB

Pengungsi Rohingya, Asad Ali bersama anaknya, Foyas Noor yang mengalami gangguan mental, mengemis di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Pengungsi Rohingya, Asad Ali bersama anaknya, Foyas Noor yang mengalami gangguan mental, mengemis di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu

15 Januari 2018 00:00 WIB

Foyas Noor yang mengalami gangguan mental, dengan rantai di tangannya saat mengemis bersama ayahnya di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Foyas Noor yang mengalami gangguan mental, dengan rantai di tangannya saat mengemis bersama ayahnya di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu

15 Januari 2018 00:00 WIB

Seorang bocah pengungsi Rohingya, memberikan makanan pada Foyas Noor, di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Seorang bocah pengungsi Rohingya, memberikan makanan pada Foyas Noor, di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu

15 Januari 2018 00:00 WIB

Pengungsi Rohingya, Asad Ali berjalan bersama anaknya yang mengalami gangguan mental menuju sebuah pasar untuk mengemis di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Pengungsi Rohingya, Asad Ali berjalan bersama anaknya yang mengalami gangguan mental menuju sebuah pasar untuk mengemis di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu

15 Januari 2018 00:00 WIB

Pengungsi Rohingya, Asad Ali berjalan bersama anaknya, Foyas Noor yang mengalami gangguan mental saat mengemis di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Pengungsi Rohingya, Asad Ali berjalan bersama anaknya, Foyas Noor yang mengalami gangguan mental saat mengemis di sebuah pasar di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu

15 Januari 2018 00:00 WIB