Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Kehidupan Malam di Kampung Narkoba Filipina

Anak-anak bermain di dekat pelabuhan di Navotas, Metro Manila, 5 Desember 2017. Saat malam tiba, beberapa warga dari 700 keluarga yang tinggal di kawasan kumuh pelabuhan atau yang lebih dikenal dengan Market 3 memberanikan diri keluar dari rumah mereka di bawah bayang-bayang Perang Narkoba yang dilancarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS/Dondi Tawatao
Anak-anak bermain di dekat pelabuhan di Navotas, Metro Manila, 5 Desember 2017. Saat malam tiba, beberapa warga dari 700 keluarga yang tinggal di kawasan kumuh pelabuhan atau yang lebih dikenal dengan Market 3 memberanikan diri keluar dari rumah mereka di bawah bayang-bayang Perang Narkoba yang dilancarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS/Dondi Tawatao

6 Februari 2018 00:00 WIB

Seorang pria, yang istrinya ditangkap saat operasi anti-narkoba dan ditemukan tewas sehari kemudian, tidur di kasur di samping keponakannya di luar gubuknya di Navotas, Metro Manila, Filipina, 6 Desember 2017. Gubuk-gubuk kumuh di kawasan yang lebih dikenal sebagai Market 3 ini menjadi saksi bisu perang berdarah terhadap narkoba yang diluncurkan Duterte sejak Juni 2016 lalu. REUTERS
Seorang pria, yang istrinya ditangkap saat operasi anti-narkoba dan ditemukan tewas sehari kemudian, tidur di kasur di samping keponakannya di luar gubuknya di Navotas, Metro Manila, Filipina, 6 Desember 2017. Gubuk-gubuk kumuh di kawasan yang lebih dikenal sebagai Market 3 ini menjadi saksi bisu perang berdarah terhadap narkoba yang diluncurkan Duterte sejak Juni 2016 lalu. REUTERS

6 Februari 2018 00:00 WIB

Warga berkaraoke di sebuah kedai di kawasan Market 3, Navotas, Metro Manila, Filipina, 28 Oktober 2017. Warga di kawasan kumuh tersebut, hidup dalam ketakutan akan orang-orang misterius atau operasi polisi
Warga berkaraoke di sebuah kedai di kawasan Market 3, Navotas, Metro Manila, Filipina, 28 Oktober 2017. Warga di kawasan kumuh tersebut, hidup dalam ketakutan akan orang-orang misterius atau operasi polisi "Tokhang" yang memburu para pengedar narkoba. REUTERS

6 Februari 2018 00:00 WIB

Seorang bocah laki-laki menggunakan komputer di warung internet (warnet)  di kawasan Market 3, Navotas, Metro Manila, Filipina, 28 Oktober 2017. Puluhan orang Filipina yang tinggal di gang-gang sempit di kawasan kumuh sudah banyak yang tewas dalam Perang Narkoba tersebut. REUTERS
Seorang bocah laki-laki menggunakan komputer di warung internet (warnet) di kawasan Market 3, Navotas, Metro Manila, Filipina, 28 Oktober 2017. Puluhan orang Filipina yang tinggal di gang-gang sempit di kawasan kumuh sudah banyak yang tewas dalam Perang Narkoba tersebut. REUTERS

6 Februari 2018 00:00 WIB

Warga beraktivitas di luar gubuk mereka di kawasan Market 3, Navotas, Metro Manila, Filipina, 28 Oktober 2017. Banyak warga di kawasan tersebut beralih melakukan kejahatan dan berurusan dengan narkoba karena mereka putus asa dengan masalah perekonomian terkait mahalnya bahan bakar untuk melaut.  REUTERS
Warga beraktivitas di luar gubuk mereka di kawasan Market 3, Navotas, Metro Manila, Filipina, 28 Oktober 2017. Banyak warga di kawasan tersebut beralih melakukan kejahatan dan berurusan dengan narkoba karena mereka putus asa dengan masalah perekonomian terkait mahalnya bahan bakar untuk melaut. REUTERS

6 Februari 2018 00:00 WIB

Suasana malam di kawasan Market 3, yang menjadi target utama operasi anti-narkoba, di Navotas, Metro Manila, Filipina, 8 Desember 2017. REUTERS
Suasana malam di kawasan Market 3, yang menjadi target utama operasi anti-narkoba, di Navotas, Metro Manila, Filipina, 8 Desember 2017. REUTERS

6 Februari 2018 00:00 WIB