Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antar Cucu ke Sekolah, Nenek Ini Berjalan 24 Km

Seorang nenek di Cina bernama Shi Yuying menjadi perbincangan. Pasalnya nenek berusia 76 tahun itu rela berjalan 24 kilometer demi mengantar cucunya yang cacat ke sekolah. chinanews.com
Seorang nenek di Cina bernama Shi Yuying menjadi perbincangan. Pasalnya nenek berusia 76 tahun itu rela berjalan 24 kilometer demi mengantar cucunya yang cacat ke sekolah. chinanews.com

14 Februari 2018 00:00 WIB

Setiap hari selama 4 tahun ini, Shi Yuying rela mendorong kursi roda cucunya, Jiang Haowen yang mengalami celebral palsy dan mengantarnya untuk bersekolah di Guangxi, Cina. Haowen bersekolah di pagi dan sore hari. Sekolah Haowen berjarak hampir 3 km dari rumahnya. chinanews.com
Setiap hari selama 4 tahun ini, Shi Yuying rela mendorong kursi roda cucunya, Jiang Haowen yang mengalami celebral palsy dan mengantarnya untuk bersekolah di Guangxi, Cina. Haowen bersekolah di pagi dan sore hari. Sekolah Haowen berjarak hampir 3 km dari rumahnya. chinanews.com

14 Februari 2018 00:00 WIB

Karena cucunya bersekolah 2 kali dalam sehari, Shi Yuying harus menjemputnya di sore dan malam hari. Ini berarti Shi Yuying harus berjalanan 15 mil atau 24 km perhari.  chinanews.com
Karena cucunya bersekolah 2 kali dalam sehari, Shi Yuying harus menjemputnya di sore dan malam hari. Ini berarti Shi Yuying harus berjalanan 15 mil atau 24 km perhari. chinanews.com

14 Februari 2018 00:00 WIB

Jiang Haowen, 9 tahun, didiagnosa terkena celebral palsy saat baru berusia 2 tahun. Orang tuanya bercerai beberapa tahun kemudian. Ibunya menikah lagi dan ayahnya pergi bekerja di Guilin untuk bisa membayar perawatan anaknya. chinanews.com
Jiang Haowen, 9 tahun, didiagnosa terkena celebral palsy saat baru berusia 2 tahun. Orang tuanya bercerai beberapa tahun kemudian. Ibunya menikah lagi dan ayahnya pergi bekerja di Guilin untuk bisa membayar perawatan anaknya. chinanews.com

14 Februari 2018 00:00 WIB

Meski Haowen menderita celebral palsy dan mengalami kesulitan memegang alat tulis, namun ia dikenal sebagai anak yang cerdas, terutama di bidang matematika. Berkat bantuan sang nenek, Haowen juga telah membuat kemajuan yang besar. Ia mulai bisa belajar berdiri tegak dan bahkan berjalan dengan jarak yang pendek. chinanews.com
Meski Haowen menderita celebral palsy dan mengalami kesulitan memegang alat tulis, namun ia dikenal sebagai anak yang cerdas, terutama di bidang matematika. Berkat bantuan sang nenek, Haowen juga telah membuat kemajuan yang besar. Ia mulai bisa belajar berdiri tegak dan bahkan berjalan dengan jarak yang pendek. chinanews.com

14 Februari 2018 00:00 WIB

Saat ini, keluarga mereka memiliki banyak hutang karena tagihan medis Haowen. Namun yang terpenting bagi Shi Yuying, pendidikan sang cucu yang paling utama. chinanews.com
Saat ini, keluarga mereka memiliki banyak hutang karena tagihan medis Haowen. Namun yang terpenting bagi Shi Yuying, pendidikan sang cucu yang paling utama. chinanews.com

14 Februari 2018 00:00 WIB