Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jemaah Gereja Ini Bawa Senjata AR-15 saat Menggelar Upacara

Dua orang jemaah membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. Gereja yang menamakan dirinya Suaka Perdamaian Dunia dan Unifikasi di Newfoundland mempercayai bahwa senapan AR-15 melambangkan
Dua orang jemaah membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. Gereja yang menamakan dirinya Suaka Perdamaian Dunia dan Unifikasi di Newfoundland mempercayai bahwa senapan AR-15 melambangkan "batang besi" dalam Kitab Wahyu Alkitab. REUTERS/Eduardo Munoz

1 Maret 2018 00:00 WIB

Petugas gereja menyiramkan air suci pada jemaah yang membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz
Petugas gereja menyiramkan air suci pada jemaah yang membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz

1 Maret 2018 00:00 WIB

Seorang lansia membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz
Seorang lansia membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz

1 Maret 2018 00:00 WIB

Pendeta Hyung Jin Moon, pendeta gereja dan putra almarhum Sun Myung Moon, saat mengikuti upacara dengan senjata serbu semiotomatis AR-15 di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018.  REUTERS/Eduardo Munoz
Pendeta Hyung Jin Moon, pendeta gereja dan putra almarhum Sun Myung Moon, saat mengikuti upacara dengan senjata serbu semiotomatis AR-15 di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz

1 Maret 2018 00:00 WIB

Seorang jemaah membawa senjata api saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. Pengurus gereja ini mendorong pasangan suami istri untuk membawa senjata ke upacara itu. REUTERS/Eduardo Munoz
Seorang jemaah membawa senjata api saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. Pengurus gereja ini mendorong pasangan suami istri untuk membawa senjata ke upacara itu. REUTERS/Eduardo Munoz

1 Maret 2018 00:00 WIB

Sejumlah jemaah menggunakan mahkota yang berbentuk peluru senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz
Sejumlah jemaah menggunakan mahkota yang berbentuk peluru senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. REUTERS/Eduardo Munoz

1 Maret 2018 00:00 WIB