Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat dari Dekat Konservasi Gajah Sumatera yang Terancam Punah

Editor

Seorang mahout memeluk gajah Sumatera di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Sebagian besar warga di Sumatera, khususnya di Provinsi Riau masih menganggap bahawa gajah sebagai hama. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Seorang mahout memeluk gajah Sumatera di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Sebagian besar warga di Sumatera, khususnya di Provinsi Riau masih menganggap bahawa gajah sebagai hama. ANTARA FOTO/FB Anggoro

31 Maret 2018 00:00 WIB

Seorang mahout bersama gajah Sumatera menuju area penggembalaan di Pusat Konservasi Gajah Riau, 13 Maret 2018. Ledakan populasi manusia dan kebijakan pemerintah yang mengatasnamakan pembangunan, membuat hutan sebagai habitat gajah Sumatera makin menciut lebih cepat dari yang diprediksi. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Seorang mahout bersama gajah Sumatera menuju area penggembalaan di Pusat Konservasi Gajah Riau, 13 Maret 2018. Ledakan populasi manusia dan kebijakan pemerintah yang mengatasnamakan pembangunan, membuat hutan sebagai habitat gajah Sumatera makin menciut lebih cepat dari yang diprediksi. ANTARA FOTO/FB Anggoro

31 Maret 2018 00:00 WIB

Gajah Sumatera memakan buah nanas yang berisi obat cacing di Pusat Konservasi Gajah Riau, 13 Maret 2018. Data dari Forum Konservasi Gajah Indonesia menyebutkan, populasi gajah Sumatera menurun drastis hingga 70 persen dalam kurun 20-30 tahun terakhir dan diperkirakan tinggal sekitar 1.970 ekor pada 2013 karena ancaman kehilangan habitat hutan, konflik dengan manusia serta perburuan gading. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Gajah Sumatera memakan buah nanas yang berisi obat cacing di Pusat Konservasi Gajah Riau, 13 Maret 2018. Data dari Forum Konservasi Gajah Indonesia menyebutkan, populasi gajah Sumatera menurun drastis hingga 70 persen dalam kurun 20-30 tahun terakhir dan diperkirakan tinggal sekitar 1.970 ekor pada 2013 karena ancaman kehilangan habitat hutan, konflik dengan manusia serta perburuan gading. ANTARA FOTO/FB Anggoro

31 Maret 2018 00:00 WIB

Seorang mahout memandikan gajah Sumatera di sungai yang mengalir di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Keberadaan suaka gajah yang dahulu bernama Pusat Latihan Gajah (PLG) Riau itu mengalami pasang-surut sejak awal dibentuk sekitar tahun 1988, karena tingginya konflik dengan masyarakat setempat. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Seorang mahout memandikan gajah Sumatera di sungai yang mengalir di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Keberadaan suaka gajah yang dahulu bernama Pusat Latihan Gajah (PLG) Riau itu mengalami pasang-surut sejak awal dibentuk sekitar tahun 1988, karena tingginya konflik dengan masyarakat setempat. ANTARA FOTO/FB Anggoro

31 Maret 2018 00:00 WIB

Sejumlah gajah Sumatera di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Pada 2001 PLG Riau mulai menempati lokasi sekarang yang berada di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II, Siak. Saat ini ada 16 ekor gajah Sumatera yang ada di tempat itu, 11 di antaranya merupakan gajah jantan. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Sejumlah gajah Sumatera di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Pada 2001 PLG Riau mulai menempati lokasi sekarang yang berada di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II, Siak. Saat ini ada 16 ekor gajah Sumatera yang ada di tempat itu, 11 di antaranya merupakan gajah jantan. ANTARA FOTO/FB Anggoro

31 Maret 2018 00:00 WIB

Seekor gajah Sumatera belajar atraksi mengangkat pawang dengan belalainya di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Sebagian gajah di Pusat Konservasi Gajah, awalnya merupakan gajah liar yang diselamatkan. Mereka setiap hari terus dipantau kesehatannya oleh sekitar 30 pawang (mahout) dan tenaga medis, bahkan rutin tiap tiga bulan diberi obat. Kini gajah-gajah tersebut jinak dan pandai beratraksi. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Seekor gajah Sumatera belajar atraksi mengangkat pawang dengan belalainya di Pusat Konservasi Gajah Riau, 11 Maret 2018. Sebagian gajah di Pusat Konservasi Gajah, awalnya merupakan gajah liar yang diselamatkan. Mereka setiap hari terus dipantau kesehatannya oleh sekitar 30 pawang (mahout) dan tenaga medis, bahkan rutin tiap tiga bulan diberi obat. Kini gajah-gajah tersebut jinak dan pandai beratraksi. ANTARA FOTO/FB Anggoro

31 Maret 2018 00:00 WIB