Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspresi Parinah Saat Kembali ke Tanah Air

TKI Parinah Ikhsan (tengah) didampingi Staf Bp3 (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Serang Ferdinand Nababan (kedua Kanan ) saat kembali ke Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Parinah merupakan TKI asal Banyumas yang menjadi korban perbudakan modern di luar negeri. TEMPO/Fakhri Hermansyah
TKI Parinah Ikhsan (tengah) didampingi Staf Bp3 (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Serang Ferdinand Nababan (kedua Kanan ) saat kembali ke Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Parinah merupakan TKI asal Banyumas yang menjadi korban perbudakan modern di luar negeri. TEMPO/Fakhri Hermansyah

11 April 2018 00:00 WIB

Parinah Ikhsan (kanan), korban perbudakan modern saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Ia sudah 18 tahun menjadi korban perbudakan modern di Arab saudi dan Inggris. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Parinah Ikhsan (kanan), korban perbudakan modern saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Ia sudah 18 tahun menjadi korban perbudakan modern di Arab saudi dan Inggris. TEMPO/Fakhri Hermansyah

11 April 2018 00:00 WIB

Parinah Ikhsan (kanan) menghubungi anggota keluarganya didampingi perwakilan Kemenlu Iqbal (kiri) di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Wanita berusia 50 tahun ini pulang ke kampung halaman tanpa membawa uang hasil bekerjanya. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Parinah Ikhsan (kanan) menghubungi anggota keluarganya didampingi perwakilan Kemenlu Iqbal (kiri) di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Wanita berusia 50 tahun ini pulang ke kampung halaman tanpa membawa uang hasil bekerjanya. TEMPO/Fakhri Hermansyah

11 April 2018 00:00 WIB

Parinah Ikhsan (tengah) saat dimintai keterangan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Parinah TKI bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga selama 18 tahun dan tidak dibayar gajinya. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Parinah Ikhsan (tengah) saat dimintai keterangan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Parinah TKI bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga selama 18 tahun dan tidak dibayar gajinya. TEMPO/Fakhri Hermansyah

11 April 2018 00:00 WIB

Parinah Ikhsan (tengah) didampingi Staf BP3 (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Serang, Ferdinand Nababan (kedua kanan ) saat datang Ke Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Untuk bisa mendapatkan pertolongan, Parinah nekat pagi-pagi ke kantor pos saat majikan terlambat bangun tidur.  TEMPO/Fakhri Hermansyah
Parinah Ikhsan (tengah) didampingi Staf BP3 (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Serang, Ferdinand Nababan (kedua kanan ) saat datang Ke Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Untuk bisa mendapatkan pertolongan, Parinah nekat pagi-pagi ke kantor pos saat majikan terlambat bangun tidur. TEMPO/Fakhri Hermansyah

11 April 2018 00:00 WIB

Parinah Ikhsan (kanan), korban perbudakan modern saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Setiba di Indonesia, Parinah mengatakan hendak pensiun dan berharap uang hasil kerja kerasnya selama 18 tahun yang ditahan majikan bisa segera diberikan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Parinah Ikhsan (kanan), korban perbudakan modern saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, 11 April 2018. Setiba di Indonesia, Parinah mengatakan hendak pensiun dan berharap uang hasil kerja kerasnya selama 18 tahun yang ditahan majikan bisa segera diberikan. TEMPO/Fakhri Hermansyah

11 April 2018 00:00 WIB