Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Anggap Facebook Gagal Lindungi Pengguna di Indonesia

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Rubben Hattari (kanan), dan Vice President and Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Milner (tengah) saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Rapat ini membahas bocornya satu juta lebih data pengguna Facebook di Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Rubben Hattari (kanan), dan Vice President and Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Milner (tengah) saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Rapat ini membahas bocornya satu juta lebih data pengguna Facebook di Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

17 April 2018 00:00 WIB

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia,  Rubben Hattari (kanan), dan Vice President and Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Milner, mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Kebocoran ini bermula dari 748 pengguna Facebook Indonesia memasang aplikasi This Is Your Digital Life. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Rubben Hattari (kanan), dan Vice President and Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Milner, mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Kebocoran ini bermula dari 748 pengguna Facebook Indonesia memasang aplikasi This Is Your Digital Life. TEMPO/Muhammad Hidayat

17 April 2018 00:00 WIB

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Rubben Hattari saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Aplikasi kuis di platform Facebook tersebut ternyata digunakan lembaga riset Cambridge Analytica. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Rubben Hattari saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Aplikasi kuis di platform Facebook tersebut ternyata digunakan lembaga riset Cambridge Analytica. TEMPO/Muhammad Hidayat

17 April 2018 00:00 WIB

Vice President and Public Policy Facebook Asia Pasific, Simon Milner memasuki ruangan saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Sebanyak 1,09 juta pengguna Facebook di Indonesia diketahui terdampak sebagai teman (748) pengguna aplikasi. TEMPO/Muhammad Hidayat
Vice President and Public Policy Facebook Asia Pasific, Simon Milner memasuki ruangan saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Sebanyak 1,09 juta pengguna Facebook di Indonesia diketahui terdampak sebagai teman (748) pengguna aplikasi. TEMPO/Muhammad Hidayat

17 April 2018 00:00 WIB

Rapat dengar pendapat umum Komisi I DPR RI dengan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Menggunakan aplikasi survei kepribadian yang dikembangkan Global Science Research (GSR), data pribadi puluhan juta pengguna Facebook berhasil dikumpulkan dengan kedok riset akademis. TEMPO/Muhammad Hidayat
Rapat dengar pendapat umum Komisi I DPR RI dengan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 17 April 2018. Menggunakan aplikasi survei kepribadian yang dikembangkan Global Science Research (GSR), data pribadi puluhan juta pengguna Facebook berhasil dikumpulkan dengan kedok riset akademis. TEMPO/Muhammad Hidayat

17 April 2018 00:00 WIB