Intip Pencetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatur Makfufin

Selasa, 22 Mei 2018 16:00 WIB

Santri penyandang tunanetra saat membaca Al Quran Braille yang diproduksi oleh Yayasan Raudlatul Makfufin, di Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Yayasan Raudlatul Makfufin mulai membuat Al Quran Braille sejak 1996 sampai 2000 dan meluncurkan Al Quran Braille pertama di tahun 2000 dalam bentuk cetakan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Santri penyandang tunanetra saat membaca Al Quran Braille yang diproduksi oleh Yayasan Raudlatul Makfufin, di Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Yayasan Raudlatul Makfufin mulai membuat Al Quran Braille sejak 1996 sampai 2000 dan meluncurkan Al Quran Braille pertama di tahun 2000 dalam bentuk cetakan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja menyelesaikan pencetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Yayasan yang berdiri sejak 1983 ini mampu memproduksi 3 buah Al Quran Braille dalam sehari. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja menyelesaikan pencetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Yayasan yang berdiri sejak 1983 ini mampu memproduksi 3 buah Al Quran Braille dalam sehari. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja menyelesaikan pencetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Al Quran Braille cetakan Yayasan Raudlatul Makfufin dijual seharga Rp 1,1 juta hingga Rp 1,8 juta. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja menyelesaikan pencetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Al Quran Braille cetakan Yayasan Raudlatul Makfufin dijual seharga Rp 1,1 juta hingga Rp 1,8 juta. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja melakukan pengecekan Al Quran Braille yang sudah dicetak, di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Al Quran Braille cetakan Yayasan Raudlatul Makfufin ini telah dikirim hampir seluruh Indonesia hingga mancanegara seperti Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, dan Turki. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja melakukan pengecekan Al Quran Braille yang sudah dicetak, di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Al Quran Braille cetakan Yayasan Raudlatul Makfufin ini telah dikirim hampir seluruh Indonesia hingga mancanegara seperti Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, dan Turki. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja melakukan pengecekan Al Quran Braille yang sudah dicetak, di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Memasuki bulan suci Ramadan, pendistribusian Al-Quran Braille meningkat dua kali lipat dari hari biasa. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pekerja melakukan pengecekan Al Quran Braille yang sudah dicetak, di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Memasuki bulan suci Ramadan, pendistribusian Al-Quran Braille meningkat dua kali lipat dari hari biasa. TEMPO/M Taufan Rengganis

Santri penyandang tunanetra saat membaca Al Quran Braille yang diproduksi oleh Yayasan Raudlatul Makfufin, di Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Meningkatnya pendistribusian Al Quran Braille terjadi karena tingginya minat para penyandang tuna netra untuk membaca dan mempelajari Al-Quran. TEMPO/M Taufan Rengganis

Santri penyandang tunanetra saat membaca Al Quran Braille yang diproduksi oleh Yayasan Raudlatul Makfufin, di Tanggerang Selatan, 22 Mei 2018. Meningkatnya pendistribusian Al Quran Braille terjadi karena tingginya minat para penyandang tuna netra untuk membaca dan mempelajari Al-Quran. TEMPO/M Taufan Rengganis


1 dari Gambar