Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suasana Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Jatibaran

Pekerja melakukan penutupan permukaan sampah dengan geomembran, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA
Pekerja melakukan penutupan permukaan sampah dengan geomembran, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA

25 Mei 2018 00:00 WIB

Pekerja melakukan penutupan permukaan sampah dengan geomembran, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA
Pekerja melakukan penutupan permukaan sampah dengan geomembran, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA

25 Mei 2018 00:00 WIB

Pekerja melakukan penutupan permukaan sampah dengan geomembran, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA
Pekerja melakukan penutupan permukaan sampah dengan geomembran, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA

25 Mei 2018 00:00 WIB

Hamparan geomembran yang menutup permukaan sampah pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA
Hamparan geomembran yang menutup permukaan sampah pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gas metana, di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, 25 Mei 2018. Proyek PLTSa yang menempati lahan seluas 9 hektar dengan perkiraan akan menghasilkan energi listrik sebesar 0,8 megawatt tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2018. ANTARA

25 Mei 2018 00:00 WIB