Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Keseharian Wanita Suku Kayan di Thailand

Seorang anak suku  Kayan atau yang dikenal suku leher panjang membuat kerajiana di toko souvenir orang tuanya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Suku Kayan menggunakan setumpuk cincin perunggu di leher mereka sebagai tanda kecantikan. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang anak suku Kayan atau yang dikenal suku leher panjang membuat kerajiana di toko souvenir orang tuanya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Suku Kayan menggunakan setumpuk cincin perunggu di leher mereka sebagai tanda kecantikan. REUTERS/Soe Zeya Tun

17 Juli 2018 00:00 WIB

Seorang wanita suku  Kayan atau yang dikenal suku leher panjang membuat kerajinan di toko souvenir miliknya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Gadis Kayan diberi hingga 10 cincin leher untuk dipakai mulai dari usia lima tahun dan bertambah setiap tahunnya. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang wanita suku Kayan atau yang dikenal suku leher panjang membuat kerajinan di toko souvenir miliknya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Gadis Kayan diberi hingga 10 cincin leher untuk dipakai mulai dari usia lima tahun dan bertambah setiap tahunnya. REUTERS/Soe Zeya Tun

17 Juli 2018 00:00 WIB

Seorang wanita suku  Kayan atau yang dikenal suku leher panjang membuat kerajinan di toko souvenir miliknya  di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Keberadaan suku Kayan sangat tertutup dari masyarakat luar yang lebih modern. Namun sejak tahun 2014, mereka mulai terbuka dengan kehadiran orang luar. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang wanita suku Kayan atau yang dikenal suku leher panjang membuat kerajinan di toko souvenir miliknya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Keberadaan suku Kayan sangat tertutup dari masyarakat luar yang lebih modern. Namun sejak tahun 2014, mereka mulai terbuka dengan kehadiran orang luar. REUTERS/Soe Zeya Tun

17 Juli 2018 00:00 WIB

Seorang wanita suku  Kayan atau yang dikenal suku leher panjang berjalan di toko souvenir miliknya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Wanita suku Kayan menggunakan cincin perunggu di lehernya untuk mempertahankan tradisi suku Kayan.  REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang wanita suku Kayan atau yang dikenal suku leher panjang berjalan di toko souvenir miliknya di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. Wanita suku Kayan menggunakan cincin perunggu di lehernya untuk mempertahankan tradisi suku Kayan. REUTERS/Soe Zeya Tun

17 Juli 2018 00:00 WIB

Seorang wanita suku  Kayan atau yang dikenal suku leher panjang berjalan di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang wanita suku Kayan atau yang dikenal suku leher panjang berjalan di desa Kayan, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 16 Juli 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun

17 Juli 2018 00:00 WIB