Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petugas Periksa Kerangka Korban Diktator Spanyol Francisco Franco

Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, Nicole Lambacher memeriksa kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. Tercatat ebih dari 33.000 orang tewas dari kedua sisi perang saudara Spanyol 1936-1939. REUTERS/Juan Medina
Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, Nicole Lambacher memeriksa kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. Tercatat ebih dari 33.000 orang tewas dari kedua sisi perang saudara Spanyol 1936-1939. REUTERS/Juan Medina

6 September 2018 00:00 WIB

Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, memeriksa kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina
Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, memeriksa kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina

6 September 2018 00:00 WIB

Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, Javier Iglesias, menunjukan pemakaman massal korban tewas pada 1939 ditembak pasukan diktator Francisco Franco, di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina
Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, Javier Iglesias, menunjukan pemakaman massal korban tewas pada 1939 ditembak pasukan diktator Francisco Franco, di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina

6 September 2018 00:00 WIB

Kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada 1939  diperiksa anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina
Kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada 1939 diperiksa anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina

6 September 2018 00:00 WIB

Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, memeriksa kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada 1939 di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina
Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, memeriksa kerangka manusia yang tewas ditembak pasukan diktator Francisco Franco pada 1939 di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina

6 September 2018 00:00 WIB

Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, Javier Iglesias, mengambil sampel dari Mariano Descals Salvador untuk melakukan tes DNA guna mencari kakeknya Mariano Descals Montes yang tewas pada 1939 setelah ditembak pasukan diktator Francisco Franco, di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina
Anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro Marisol Schwab, Javier Iglesias, mengambil sampel dari Mariano Descals Salvador untuk melakukan tes DNA guna mencari kakeknya Mariano Descals Montes yang tewas pada 1939 setelah ditembak pasukan diktator Francisco Franco, di lokasi pemakaman massal Paterna di Spanyol, 5 September 2018. REUTERS/Juan Medina

6 September 2018 00:00 WIB