Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Anak-anak Penderita Gizi Buruk di Yaman

Seorang perawat menggendong seorang anak yang menderita gizi buruk di bangsal malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Meritxell Relano, perwakilan UNICEF di Yaman, menyatakan diperkirakan 1,8 juta anak-anak kekurangan gizi di negara yang telah dilanda perang lebih dari tiga tahun tersebut. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang perawat menggendong seorang anak yang menderita gizi buruk di bangsal malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Meritxell Relano, perwakilan UNICEF di Yaman, menyatakan diperkirakan 1,8 juta anak-anak kekurangan gizi di negara yang telah dilanda perang lebih dari tiga tahun tersebut. REUTERS/Khaled Abdullah

14 September 2018 00:00 WIB

Seorang anak yang menderita gizi buruk menangis di ruang perawatan malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Hampir 400 ribu anak menderita gizi buruk akut dan berjuang untuk hidup. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang anak yang menderita gizi buruk menangis di ruang perawatan malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Hampir 400 ribu anak menderita gizi buruk akut dan berjuang untuk hidup. REUTERS/Khaled Abdullah

14 September 2018 00:00 WIB

Seorang perawat menggendong seorang balita yang menderita gizi buruk di bangsal malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Perang mengakibatkan krisis kemanusiaan paling mendesak di negara berpenduduk 28 juta orang tersebut, di mana 8,4 juta orang diyakini berada di ambang kelaparan dan 22 juta orang bergantung pada bantuan. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang perawat menggendong seorang balita yang menderita gizi buruk di bangsal malnutrisi rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Perang mengakibatkan krisis kemanusiaan paling mendesak di negara berpenduduk 28 juta orang tersebut, di mana 8,4 juta orang diyakini berada di ambang kelaparan dan 22 juta orang bergantung pada bantuan. REUTERS/Khaled Abdullah

14 September 2018 00:00 WIB

Seorang perempuan menggendong anaknya yang menderita gizi buruk di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang perempuan menggendong anaknya yang menderita gizi buruk di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. REUTERS/Khaled Abdullah

14 September 2018 00:00 WIB

Seorang balita yang menderita gizi buruk berbaring saat ditimbang di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang balita yang menderita gizi buruk berbaring saat ditimbang di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. REUTERS/Khaled Abdullah

14 September 2018 00:00 WIB

Seorang balita yang menderita gizi buruk mendapat perawatan di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Orang tua para anak yang mengalami gizi buruk ini tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan selama perang terjadi di Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang balita yang menderita gizi buruk mendapat perawatan di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Selasa, 11 September 2018. Orang tua para anak yang mengalami gizi buruk ini tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan selama perang terjadi di Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah

14 September 2018 00:00 WIB