Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Buka Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kiri) menyerahkan sertifikat lahan kepada perwakilan masyarakat adat dalam Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan Global Land Forum (GLF) 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Presiden meminta pemilik lahan perkebunan yang besar mau bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam menggarap lahannya. TEMPO/Subekti.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kiri) menyerahkan sertifikat lahan kepada perwakilan masyarakat adat dalam Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan Global Land Forum (GLF) 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Presiden meminta pemilik lahan perkebunan yang besar mau bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam menggarap lahannya. TEMPO/Subekti.

20 September 2018 00:00 WIB

Presiden Jokowi meresmikan Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Tujuan dilibatkannya masyarakat setempat adalah untuk mewujudkan keadilan dalam sektor agraria. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi meresmikan Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Tujuan dilibatkannya masyarakat setempat adalah untuk mewujudkan keadilan dalam sektor agraria. TEMPO/Subekti.

20 September 2018 00:00 WIB

Presiden Jokowi (kanan) meresmikan Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Jokowi bercerita sering menjadi sasaran protes dari masyarakat kecil yang merasa pembagian lahan di Indonesia tidak adil dan rata-rata dikuasai oleh perusahaan atau orang kaya. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi (kanan) meresmikan Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Jokowi bercerita sering menjadi sasaran protes dari masyarakat kecil yang merasa pembagian lahan di Indonesia tidak adil dan rata-rata dikuasai oleh perusahaan atau orang kaya. TEMPO/Subekti.

20 September 2018 00:00 WIB

Perwakilan masyarakat adat hadir dalam Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. GLF merupakan forum pertanahan global terbesar di dunia, yang akan digelar di Bandung pada 24 - 27 September 2018. TEMPO/Subekti.
Perwakilan masyarakat adat hadir dalam Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. GLF merupakan forum pertanahan global terbesar di dunia, yang akan digelar di Bandung pada 24 - 27 September 2018. TEMPO/Subekti.

20 September 2018 00:00 WIB

Presiden Jokowi (kanan) meresmikan Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Forum ini dihadiri sedikitnya 900 peserta dari 77 negara yang mewakili organisasi pembangunan internasional, badan-badan PBB, lembaga pemerintah, akademisi hingga organisasi masyarakat sipil. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi (kanan) meresmikan Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. Forum ini dihadiri sedikitnya 900 peserta dari 77 negara yang mewakili organisasi pembangunan internasional, badan-badan PBB, lembaga pemerintah, akademisi hingga organisasi masyarakat sipil. TEMPO/Subekti.

20 September 2018 00:00 WIB