Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sanitasi Kotor, 200 Anak Korban Gempa Lombok Diserang Diare

Editor

Sejumlah anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Berdasarkan data BPBD Provinsi NTB, pada awal September 2018, terdapat 200 anak korban gempa Lombok terserang diare dan infeksi saluran napas atas (ISPA) di pengungsian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Berdasarkan data BPBD Provinsi NTB, pada awal September 2018, terdapat 200 anak korban gempa Lombok terserang diare dan infeksi saluran napas atas (ISPA) di pengungsian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

22 September 2018 00:00 WIB

Sejumlah anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Penyakit diare yang diderita para pengungsi disebabkan oleh kurangnya kepedulian terhadap sanitasi. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Penyakit diare yang diderita para pengungsi disebabkan oleh kurangnya kepedulian terhadap sanitasi. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

22 September 2018 00:00 WIB

Seorang anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Seorang anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

22 September 2018 00:00 WIB

Warga korban gempa berada di reruntuhan bangunan rumah mereka di Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Berdasarkan data Poskogasgabpad PDB Gempa NTB, jumlah pengungsi korban gempa bumi yang masih tinggal di pengungsian hingga 15 September 2018 sebanyak 445.343 jiwa. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga korban gempa berada di reruntuhan bangunan rumah mereka di Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Berdasarkan data Poskogasgabpad PDB Gempa NTB, jumlah pengungsi korban gempa bumi yang masih tinggal di pengungsian hingga 15 September 2018 sebanyak 445.343 jiwa. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

22 September 2018 00:00 WIB

Warga korban gempa berada di reruntuhan bangunan rumah mereka di Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Kondisi tempat pengungsian yang seadanya dan minimnya sanitasi yang bersih membuat banyak anak menderita diare. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga korban gempa berada di reruntuhan bangunan rumah mereka di Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Kondisi tempat pengungsian yang seadanya dan minimnya sanitasi yang bersih membuat banyak anak menderita diare. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

22 September 2018 00:00 WIB