Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Gempa dan Likuifaksi Palu Kumpulkan Sisa-sisa Barangnya

Seorang anak laki-laku membawa lemari kayu yang tersisa dari reruntuhan bangunan akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan sekitar lima ribu orang masih tertimbun di Kelurahan Petobo dan Balaroa. REUTERS/Darren Whiteside
Seorang anak laki-laku membawa lemari kayu yang tersisa dari reruntuhan bangunan akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan sekitar lima ribu orang masih tertimbun di Kelurahan Petobo dan Balaroa. REUTERS/Darren Whiteside

11 Oktober 2018 00:00 WIB

Seorang wanita membawa kaligrafi dari rumahnya yang rusak akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. Kelurahan Petobo dan Balaroa dilanda likuifaksi atau pencairan tanah sehingga rumah-rumah yang amblas ke dalam lumpur. REUTERS/Darren Whiteside
Seorang wanita membawa kaligrafi dari rumahnya yang rusak akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. Kelurahan Petobo dan Balaroa dilanda likuifaksi atau pencairan tanah sehingga rumah-rumah yang amblas ke dalam lumpur. REUTERS/Darren Whiteside

11 Oktober 2018 00:00 WIB

Warga berusaha mengevakuasi motor yang tertimbun reruntuhan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. Rumah-rumah warga tertimbun lumpur yang mengering memiliki kedalaman tiga meter. ANTARA
Warga berusaha mengevakuasi motor yang tertimbun reruntuhan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. Rumah-rumah warga tertimbun lumpur yang mengering memiliki kedalaman tiga meter. ANTARA

11 Oktober 2018 00:00 WIB

Seorang pria membersihkan puing-puing rumahnya yang rusak akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. REUTERS/Darren Whiteside
Seorang pria membersihkan puing-puing rumahnya yang rusak akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. REUTERS/Darren Whiteside

11 Oktober 2018 00:00 WIB

Warga mencari barang layak pakai sisa runtuhan bangunan di kawasan terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. Masyarakat yang terkena musibah mulai berbenah pascagempa bermagnitudo 7,4 disusul gelombang tsunami. ANTARA
Warga mencari barang layak pakai sisa runtuhan bangunan di kawasan terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. Masyarakat yang terkena musibah mulai berbenah pascagempa bermagnitudo 7,4 disusul gelombang tsunami. ANTARA

11 Oktober 2018 00:00 WIB

Sejumlah barang-barang yang berhasil dikumpulkan warga dari rumahnya yang hancur akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. REUTERS/Darren Whiteside
Sejumlah barang-barang yang berhasil dikumpulkan warga dari rumahnya yang hancur akibat gempa Palu dan likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. REUTERS/Darren Whiteside

11 Oktober 2018 00:00 WIB