Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa SD Sumbang 200 Mainan Otok-otok untuk Korban Gempa Palu

Editor

Pelajar Sekolah Dasar Kristen Manahan berdoa dan menyumbangkan sekitar 200 mainan tradisional Otok-Otok yang terbuat dari Bambu Apus, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Sumbangkan tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami 28 September lalu. TEMPO/Bram Selo Agung
Pelajar Sekolah Dasar Kristen Manahan berdoa dan menyumbangkan sekitar 200 mainan tradisional Otok-Otok yang terbuat dari Bambu Apus, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Sumbangkan tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami 28 September lalu. TEMPO/Bram Selo Agung

13 Oktober 2018 00:00 WIB

Pelajar Sekolah Dasar Kristen Manahan berdoa dan menyumbangkan sekitar 200 mainan tradisional Otok-Otok yang terbuat dari Bambu Apus, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Sumbangkan tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami 28 September lalu. TEMPO/Bram Selo Agung
Pelajar Sekolah Dasar Kristen Manahan berdoa dan menyumbangkan sekitar 200 mainan tradisional Otok-Otok yang terbuat dari Bambu Apus, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Sumbangkan tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami 28 September lalu. TEMPO/Bram Selo Agung

13 Oktober 2018 00:00 WIB

Pelajar Sekolah Dasar Kristen Manahan berdoa dan menyumbangkan sekitar 200 mainan tradisional Otok-Otok yang terbuat dari Bambu Apus, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Sumbangkan tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami 28 September lalu. TEMPO/Bram Selo Agung
Pelajar Sekolah Dasar Kristen Manahan berdoa dan menyumbangkan sekitar 200 mainan tradisional Otok-Otok yang terbuat dari Bambu Apus, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Sumbangkan tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami 28 September lalu. TEMPO/Bram Selo Agung

13 Oktober 2018 00:00 WIB

Siswa menyumbangkan mainan tradisional Otok-otok untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu saat aksi bertajuk #Solodaritas dari Solo untuk Palu di SD Kristen Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Mainan tesebut selanjutnya dikirimkan ke Sekolah Darurat Pengungsian Petobo di Palu sebagai bentuk solidaritas para siswa terhadap anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Siswa menyumbangkan mainan tradisional Otok-otok untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu saat aksi bertajuk #Solodaritas dari Solo untuk Palu di SD Kristen Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Mainan tesebut selanjutnya dikirimkan ke Sekolah Darurat Pengungsian Petobo di Palu sebagai bentuk solidaritas para siswa terhadap anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya

13 Oktober 2018 00:00 WIB

Siswa menyumbangkan mainan tradisional Otok-otok untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu saat aksi bertajuk #Solodaritas dari Solo untuk Palu di SD Kristen Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Mainan tesebut selanjutnya dikirimkan ke Sekolah Darurat Pengungsian Petobo di Palu sebagai bentuk solidaritas para siswa terhadap anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Siswa menyumbangkan mainan tradisional Otok-otok untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu saat aksi bertajuk #Solodaritas dari Solo untuk Palu di SD Kristen Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 12 Oktober 2018. Mainan tesebut selanjutnya dikirimkan ke Sekolah Darurat Pengungsian Petobo di Palu sebagai bentuk solidaritas para siswa terhadap anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya

13 Oktober 2018 00:00 WIB