Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemulangan Pengungsi Rohingya ke Myanmar Ditentang Banyak Pihak

Kalim Ullah, bersama istrinya Taiyeba Begum dan anak-anaknya berpose dekat kamap pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. Rencana repatriasi atau pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, pada November ini, ditentang sejumlah pihak. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Kalim Ullah, bersama istrinya Taiyeba Begum dan anak-anaknya berpose dekat kamap pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. Rencana repatriasi atau pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, pada November ini, ditentang sejumlah pihak. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

15 November 2018 00:00 WIB

Pengungsi Rohingya mengumpulkan air menggunakan pompa air manual di kam Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018.  Komite Nasional Solidaritas Rohingya (KNSR) menegaskan repatriasi harus ditunda hingga para pelaku pembantaian dibawa ke pengadilan. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Pengungsi Rohingya mengumpulkan air menggunakan pompa air manual di kam Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. Komite Nasional Solidaritas Rohingya (KNSR) menegaskan repatriasi harus ditunda hingga para pelaku pembantaian dibawa ke pengadilan. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

15 November 2018 00:00 WIB

Seorang wanita Rohingya membaawa air di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Seorang wanita Rohingya membaawa air di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

15 November 2018 00:00 WIB

Wanita Rohingya berada di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. Pemerintah Bangladesh dan Myanmar, menyepakati pemulangan kembali pengungsi Rohingya dimulai secara resmi pada 15 November untuk 2.000 pengungsi. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Wanita Rohingya berada di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. Pemerintah Bangladesh dan Myanmar, menyepakati pemulangan kembali pengungsi Rohingya dimulai secara resmi pada 15 November untuk 2.000 pengungsi. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

15 November 2018 00:00 WIB

Seorang anak perempuan bermain ayunan di dalam tenda di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Seorang anak perempuan bermain ayunan di dalam tenda di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

15 November 2018 00:00 WIB

Sejumlah anak-anak bermain layang-layang di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Sejumlah anak-anak bermain layang-layang di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

15 November 2018 00:00 WIB