Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingginya Tingkat Pembunuhan, Warga Honduras Pilih Eksodus ke AS

Editor

Seekor ayam jantan berjalan melewati mayat seorang anggota geng Barrio-18 di San Pedro Sula, Honduras, 28 September 2018. Honduras merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kasus pembunuhan paling tinggi di dunia. REUTERS/Goran Tomasevic
Seekor ayam jantan berjalan melewati mayat seorang anggota geng Barrio-18 di San Pedro Sula, Honduras, 28 September 2018. Honduras merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kasus pembunuhan paling tinggi di dunia. REUTERS/Goran Tomasevic

26 November 2018 00:00 WIB

Seorang anggota gang jalanan MS-13 melihat keluar dari rumah ketika polisi berpatroli di jalan di luar, di San Pedro Sula, Honduras 29 September 2018. San Pedro Sula, merupakan kota dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia yang menjadi pusat dari peperangan antar geng antara MS-13 dengan Barrio 18. REUTERS/Goran Tomasevic
Seorang anggota gang jalanan MS-13 melihat keluar dari rumah ketika polisi berpatroli di jalan di luar, di San Pedro Sula, Honduras 29 September 2018. San Pedro Sula, merupakan kota dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia yang menjadi pusat dari peperangan antar geng antara MS-13 dengan Barrio 18. REUTERS/Goran Tomasevic

26 November 2018 00:00 WIB

Seorang anggota muda dari gerakan geng Barrio-18 saat dia memegang senjata di San Pedro Sula, Honduras, 28 September 2018. Banyaknya kasus pembunuhan juga membuat ratusan kasus tersebut terbengkalai dan tidak tertangani oleh pihak kepolisian. REUTERS/Goran
Seorang anggota muda dari gerakan geng Barrio-18 saat dia memegang senjata di San Pedro Sula, Honduras, 28 September 2018. Banyaknya kasus pembunuhan juga membuat ratusan kasus tersebut terbengkalai dan tidak tertangani oleh pihak kepolisian. REUTERS/Goran

26 November 2018 00:00 WIB

Narapidana bermain kartu di penjara Puerto Cortes, Honduras, 31 Juli 2018. Seringnya terjadi pembunuhan dan perang antar geng, membuat warga Honduras lebih memilih menyelamatkan diri dengan meninggalkan tempat tinggalnya dan menuju Amerika Serikat. REUTERS/Goran Tomasevic
Narapidana bermain kartu di penjara Puerto Cortes, Honduras, 31 Juli 2018. Seringnya terjadi pembunuhan dan perang antar geng, membuat warga Honduras lebih memilih menyelamatkan diri dengan meninggalkan tempat tinggalnya dan menuju Amerika Serikat. REUTERS/Goran Tomasevic

26 November 2018 00:00 WIB

Tengkorak manusia yang ditemukan di semak-semak di pinggiran kota San Pedro Sula, Honduras, 27 September 2018. Seorang anggota Barrio-18 mengatakan bahwa pria itu dibunuh oleh sebuah geng. REUTERS/Goran Tomasevic
Tengkorak manusia yang ditemukan di semak-semak di pinggiran kota San Pedro Sula, Honduras, 27 September 2018. Seorang anggota Barrio-18 mengatakan bahwa pria itu dibunuh oleh sebuah geng. REUTERS/Goran Tomasevic

26 November 2018 00:00 WIB

Polisi menyelidiki dua mayat yang terbunuh oleh sebuah geng di San Pedro Sula, Honduras, 24 Juli 2018. REUTERS/Goran Tomasevic
Polisi menyelidiki dua mayat yang terbunuh oleh sebuah geng di San Pedro Sula, Honduras, 24 Juli 2018. REUTERS/Goran Tomasevic

26 November 2018 00:00 WIB