Warung Rumpi, Obat Rindu WNI di London Akan Masakan Indonesia

Editor

Minggu, 9 Desember 2018 17:45 WIB

Seorang warga negara asing melintas di depan Warung Rumpi di London, United Kingdom, 28 Juni 2018. Warung Rumpi yang berada di 83 East Street, London, Inggris itu sesungguhnya merupakan rumah makan yang menyajikan masakan-masakan Indonesia. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

9 Desember 2018 00:00 WIB

Pemilik sekaligus koki melayani pembeli di Warung Rumpi di London, United Kingdom, 28 Juni 2018. Rumpi merupakan singkatan dari rumah makan perantauan Indonesia milik pasangan Warga Negara Indonesia (WNI) Wijaya dan Yudawati. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

9 Desember 2018 00:00 WIB

Daftar harga makanan khas Indonesia di Warung Rumpi di London, United Kingdom, 28 Juni 2018. Berbagai macam makanan khas Indonesia disajikan di warung tersebut, mulai dari nasi padang, soto betawi, bakso, ayam penyet, pecel lele, ketoprak, siomay, pempek, indomie serta makanan Indonesia lainnya. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

9 Desember 2018 00:00 WIB

Salah satu masakan khas Indonesia yang disajikan di Warung Rumpi di London, United Kingdom, 28 Juni 2018. Dalam satu bulan warung rumpi mampu meraup omzet lebih dari Rp100 juta, dengan pendapatan per hari berkisar antara 200-300 poundsterling (Rp3,6 juta-Rp5,4 juta). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

9 Desember 2018 00:00 WIB

Sejumlah pengunjung menikmati makanan khas Indonesia di Warung Rumpi di London, United Kingdom, 28 Juni 2018. Warung rumpi menjadi obat rindu bagi sejumlah WNI di London yang rindu akan cita rasa masakan Indonesia. Baik dari kalangan pelajar hingga pekerja selalu ramai mengunjungi warung tersebut, untuk sekadar mengisi perut atau bercengkerama dengan sesama perantau dari Indonesia. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

9 Desember 2018 00:00 WIB

Seorang warga negara asing melintas di depan Warung Rumpi di London, United Kingdom, 28 Juni 2018. Tapi tak hanya warga Indonesia, warung yang berusia sembilan tahun itu juga mulai dikenal warga setempat dan turut andil dalam mengenalkan kuliner Nusantara pada dunia, utamanya warga di negeri Ratu Elizabeth. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

9 Desember 2018 00:00 WIB