Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Warga Yaman yang Bertahan Hidup di Tengah Peperangan

Yaarub Eissa, mengelas besi saat bekerja di bengkelnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. Eissa bekerja sebagai pandai besi walaupun kehilangan kakinya karena kecelakaan ketika masih balita. REUTERS/Eissa Alragehi
Yaarub Eissa, mengelas besi saat bekerja di bengkelnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. Eissa bekerja sebagai pandai besi walaupun kehilangan kakinya karena kecelakaan ketika masih balita. REUTERS/Eissa Alragehi

25 Januari 2019 00:00 WIB

Yaarub Eissa, menuju kursi rodanya saat akan menuju rumahnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. Konflik hampir empat tahun di Yaman telah menghancurkan sistem kesehatannya dan membawa 10 juta orang diambang kelaparan. REUTERS/Eissa Alragehi
Yaarub Eissa, menuju kursi rodanya saat akan menuju rumahnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. Konflik hampir empat tahun di Yaman telah menghancurkan sistem kesehatannya dan membawa 10 juta orang diambang kelaparan. REUTERS/Eissa Alragehi

25 Januari 2019 00:00 WIB

Yaarub Eissa, menggunakan kursi rodanya saat meninggalkan rumahnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. Perang di Yaman telah menghancurkan ekonomi dan membatasi perjalanan di dalam dan di luar negeri. REUTERS/Eissa Alragehi
Yaarub Eissa, menggunakan kursi rodanya saat meninggalkan rumahnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. Perang di Yaman telah menghancurkan ekonomi dan membatasi perjalanan di dalam dan di luar negeri. REUTERS/Eissa Alragehi

25 Januari 2019 00:00 WIB

Yaarub Eissa, memegang kursi rodanya saat menaiki motor di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. REUTERS/Eissa Alragehi
Yaarub Eissa, memegang kursi rodanya saat menaiki motor di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. REUTERS/Eissa Alragehi

25 Januari 2019 00:00 WIB

Yaarub Eissa, mengelas besi saat bekerja di bengkelnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. REUTERS/Eissa Alragehi
Yaarub Eissa, mengelas besi saat bekerja di bengkelnya di Abs, Yaman, 19 Januari 2019. REUTERS/Eissa Alragehi

25 Januari 2019 00:00 WIB