Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bendungan Limbah di Brasil Jebol, 40 Orang Tewas dan 300 Hilang

Editor

Anggota tim penyelamat membawa mayat yang ditemukan setelah bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Musibah Jebolnya bendungan tersebut membuat 40 orang tewas dan 300 orang hilang. REUTERS/Washington Alves
Anggota tim penyelamat membawa mayat yang ditemukan setelah bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Musibah Jebolnya bendungan tersebut membuat 40 orang tewas dan 300 orang hilang. REUTERS/Washington Alves

30 Januari 2019 00:00 WIB

Anggota tim penyelamat mencoba mengevakuasi warga yang berhasil ditemukan usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Bendungan tersebut digunakan guna menampung limbah pertambangan Vale SA. REUTERS/Washington Alves
Anggota tim penyelamat mencoba mengevakuasi warga yang berhasil ditemukan usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Bendungan tersebut digunakan guna menampung limbah pertambangan Vale SA. REUTERS/Washington Alves

30 Januari 2019 00:00 WIB

Anggota tim penyelamat mengevakuasi warga yang berhasil ditemukan lewat helikopter usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Musibah jebolnya bendungan milik Vale SA pada Jumat lalu bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 2015 yang sampai sekarang masih teringat dibenak banyak masyarakat Brazil. REUTERS/Washington Alves
Anggota tim penyelamat mengevakuasi warga yang berhasil ditemukan lewat helikopter usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Musibah jebolnya bendungan milik Vale SA pada Jumat lalu bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 2015 yang sampai sekarang masih teringat dibenak banyak masyarakat Brazil. REUTERS/Washington Alves

30 Januari 2019 00:00 WIB

Sebuah helikopter keliling guna mencari ratusan warga yang hilang tergulung ombak lumpur usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Jebolnya bendungan tersebut membuat warga kota Brumadinho harus dievakuasi karena kotanya berubah menjadi lautan lumpur cokelat. REUTERS/Adriano Machado
Sebuah helikopter keliling guna mencari ratusan warga yang hilang tergulung ombak lumpur usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. Jebolnya bendungan tersebut membuat warga kota Brumadinho harus dievakuasi karena kotanya berubah menjadi lautan lumpur cokelat. REUTERS/Adriano Machado

30 Januari 2019 00:00 WIB

Sejumlah tim penyelamat terus mencari korban hilang usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. REUTERS/Adriano Machado
Sejumlah tim penyelamat terus mencari korban hilang usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. REUTERS/Adriano Machado

30 Januari 2019 00:00 WIB

Tim penyelamat terus mencari korban hilang usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. REUTERS/Adriano Machado
Tim penyelamat terus mencari korban hilang usai bendungan tailing yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan Brasil Vale SA jebol, di Brumadinho, Brasil 28 Januari 2019. REUTERS/Adriano Machado

30 Januari 2019 00:00 WIB