Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sarung Majalaya

Editor

Pekerja menyusun benang di mesin mihane untuk membuat corak di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menyusun benang di mesin mihane untuk membuat corak di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia

11 Agustus 2011 00:00 WIB

Pekerja menjalankan mesin mihane untuk membuat corak di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang  membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menjalankan mesin mihane untuk membuat corak di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia

11 Agustus 2011 00:00 WIB

Pekerja menjalankan mesin tenun tua di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang  membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menjalankan mesin tenun tua di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia

11 Agustus 2011 00:00 WIB

Mesin-mesin tenun tua rusak di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang  membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia
Mesin-mesin tenun tua rusak di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia

11 Agustus 2011 00:00 WIB

Pekerja menjalankan mesin tenun tua di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang  membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menjalankan mesin tenun tua di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia

11 Agustus 2011 00:00 WIB

Pekerja menjalankan mesin tenun tua di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang  membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja menjalankan mesin tenun tua di pabrik sarung Yasintex, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Harga kapas dunia di level US$ 2,9 per kilogram memicu kenaikan harga benang membuat pabrik sering tidak produksi karena mahalnya bahan baku. Imbasnya pesanan sarung untuk Lebaran masih rendah dan beban operasional pun naik sampai sekitar 15 persen. TEMPO/Prima Mulia

11 Agustus 2011 00:00 WIB